Minum Obat Antidepresan, Apa yang Bikin Ratna Sarumpaet Depresi?

Round-Up

Minum Obat Antidepresan, Apa yang Bikin Ratna Sarumpaet Depresi?

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 02 Apr 2019 21:03 WIB
Ratna Sarumpaet (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Ternyata selama ini Ratna Sarumpaet mengkonsumsi antidepresan, obat yang berfungsi mengurangi gangguan depresi mental. Ada sebab yang membuat Ratna harus mengkonsumsi obat itu.

Terdakwa kasus hoax penganiayaan itu diketahui mengkonsumsi antidepresan sejak 2016. Ini terungkap setelah sopir Ratna bernama Ahmad Rubangi bersaksi di depan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Sejak saya di situ (jadi sopir), (Ratna) sudah mengkonsumsi. Bekerja dengan Bu Ratna sejak tahun 2016, dari situ sudah sering antar ke dokter ambil resep (obat antidepresan)," ujar Rubangi di persidangan yang digelar di gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Pasar Minggu, Selasa (2/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Di sela persidangan, Ratna menjelaskan momen dirinya mengkonsumsi antidepresan adalah sejak adanya aksi 212. Sebagaimana diketahui, aksi 212 adalah aksi yang digelar untuk mendorong proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Aksi itu digelar pada 2 Desember 2016 melibatkan banyak massa yang memenuhi kawasan Monas, Jakarta Pusat. Perempuan kelahiran 16 Juli 1949 itu mengaku mengalami keletihan sejak 212.

"Sejak 212. Terlalu capek mungkin, letih. Ya umur juga, kan kalian nggak tahu saya kerjaannya apaan saja. Marah-marahin oranglah," kata Ratna Sarumpaet di sela persidangan.

Pengacara Ratna, Insank Nasruddin, menilai obat jenis itu membuat Ratna mampu berpikir jernih, kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang aktivis. Namun Insank juga menyebut pengaruh antidepresan terhadap kondisi psikologis Ratna. Dia bertanya-tanya, jangan-jangan obat itu jugalah yang menyebabkannya berbohong soal penganiayaan terhadap dirinya, padahal tidak ada yang menganiaya dirinya.




"Karena kan Ibu Ratna kita tahu dia seorang aktivis, bisa berpikir secara jernih. Kenapa bisa berbohong seperti ini, tidak ada keuntungan buat dirinya. Apakah ini juga menyangkut bahwa selama setahun ini mengkonsumsi obat antidepresan? Apakah pengaruh depresi ini lost control hingga melakukan kebohongan?" kata Insank.

Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran lewat hoax penganiayaan. Ratna menyebarkan hoax kepada sejumlah orang lewat pesan WhatsApp, termasuk mengirimkan gambar wajah lebam dan bengkak yang diklaim akibat penganiayaan. Padahal kondisi bengkak pada wajah Ratna merupakan efek dari operasi plastik mengencangkan kulit di RS Bina Estetika, Menteng. Jaksa mengungkap Ratna memfoto dirinya saat menjalani perawatan medis, lalu menyebarkan foto ditambah keterangan soal terjadinya penganiayaan.




Rubangi si sopir Ratna bersaksi, Ratna mengirim foto kondisinya yang lebam karena dipukul orang. Ratna menangis, kemudian istirahat. Begitulah kesaksian Rubangi tentang perangai Ratna yang belakangan diketahui mengalami lebam karena operasi plastik. Saat itu Rubangi juga tidak tahu bahwa luka lebam itu karena operasi plastik. Hingga suatu saat terbongkarlah kebohongan Ratna.


Kondisi depresi ini juga pernah dikatakan sebelumnya oleh pengacara Ratna, Insank, yakni pada Oktober tahun lalu. Saat itu dia sedang berupaya mengajukan permohonan status tahanan kota untuk Ratna. Disebutkannya, Ratna sudah rutin berkonsultasi dengan psikiater sejak Januari 2018.

"Sejak ditahan saja dia terputus konsultasinya. Ternyata Bu RS ini kayak depresi gitu-lah," kata Insank pada 29 Oktober 2018.

Kembali ke pengakuan soal antidepresan yang dikonsumsi Ratna. Berdasarkan pengakuan Ratna dan sopirnya, ternyata konsumsi dilakukan sebelum Ratna menjalani operasi plastik di RS Bina Estetika, dengan kata lain sebelum kasus hoax penganiayaan muncul. Ratna mengkonsumsi antidepresan sejak 2016, yakni ketika momen aksi 212. Apa yang sebenarnya membuat Ratna depresi?

Mundur ke 3 Oktober 2018, Prabowo Subianto sang capres dukungan Ratna menggelar jumpa pers. Dia meminta maaf karena menyuarakan isu penganiayaan Ratna yang belakangan diketahuinya tidak benar. Saat itu Prabowo juga menyebut Ratna punya masalah kejiwaan.

"Saya dapat berita dari keluarganya bahwa beliau ini ada beberapa kegiatan dan tindakan beliau yang bisa dikatakan kemungkinan beliau ada tekanan kejiwaan atau depresi, dan sebagainya. Dan saya dengar, ini ada indikasi-indikasi bahwa beliau memang ada tekanan jiwa yang sangat berat. Dari keluarga beliau ada dalam tekanan kejiwaan," ungkap Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, saat itu.

"Dia mengatakan tidak tahu kenapa dia berbohong," sambung Prabowo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads