Staf Sebut Ratna Sarumpaet Minum Obat Antidepresan, Pernah Ingin Bunuh Diri

Staf Sebut Ratna Sarumpaet Minum Obat Antidepresan, Pernah Ingin Bunuh Diri

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 07 Mei 2019 14:06 WIB
Ratna Sarumpaet (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Staf Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan, menyebut Ratna Sarumpaet memiliki emosi yang tak stabil dan sering marah. Cahaya menyebut Ratna juga mengkonsumsi obat antidepresan untuk meredakan stres.

"Beliau emosinya sering tidak stabil, pas saya masuk tidak seperti itu. Tapi beberapa hari ke belakang beliau suka marah-marah," kata Cahaya saat menjadi saksi meringankan (a de charge) dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel, Jl Ampera Raya, Selasa (7/5/2019).

Cahaya mengatakan, Ratna diketahui mengkonsumsi obat antidepresan dari resi pembelian obat.


Selain itu, Cahaya menyebut Ratna sempat stres dan ingin bunuh diri. Dalam persidangan, Cahaya mengaku sempat mengingatkan Ratna agar tidak bertindak nekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena saya tahu beliau pernah cerita sama saya. Beliau kadang stres seperti ingin bunuh diri. Ah kakak ini macam nggak punya Tuhan aja. Kadang beliau bisa sampai seperti itu. Berkaitan dengan obat tadi, mungkin mengatasi depresinya kakak," kata Cahaya.

Sementara itu, terkait kasus hoax penganiayaan, Cahaya merasa ikut dibohongi. Sebab, Ratna menyampaikan pergi ke Bandung kepada staf dan anak-anaknya meski nyatanya Ratna ke RS Bedah Bina Estetika.


Cahaya bahkan sempat memfoto muka Ratna diam-diam untuk berjaga-jaga bila suatu saat bisa dilaporkan pada polisi. Dia juga merasa aneh terhadap kabar penganiayaan.

"Sepulang itu saya lihat wajah kakak (RS) lebam-lebam saya tanya wajah kakak kenapa? Dijawab dipukul tapi sudah-sudah tak usah diperpanjang tapi saya pikir kalau dipukuli duh bahaya. Jadi saya coba ambil foto diam-diam tanpa sepengetahuan kakak, mana tahu ada orang ke sini saya (bisa) melapor ke polisi," ujar Cahaya.


Ketika Ratna mengaku berbohong kepada stafnya, Cahaya langsung menyarankan Ratna untuk bertanggung jawab.

"Kalau saya tahu bohong itu saya cegah untuk bohong ke luar pasti saya tidak izinkan beliau ke luar, karena saya yang paling vokal. Tapi baru tahu jelang konpers, setelah konpers beliau tak mau keluar tapi terus saya semangati, walau kakak sudah bohong tapi sudah mengakuinya, nggak semua orang bisa seperti kakak, kakak sudah nangis jadi saya nggak tega lagi nanya-nanya," sambungnya.



Simak video Ditanya soal Akun, Fahri Malah Ajari Jaksa Teori Twitter:

[Gambas:Video 20detik]

(yld/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads