Pembalakan Sonokeling di Trenggalek dan Tulungagung Berlangsung Sejak Lama

Pembalakan Sonokeling di Trenggalek dan Tulungagung Berlangsung Sejak Lama

Adhar Muttaqin - detikNews
Rabu, 10 Apr 2019 17:17 WIB
Bekas pohon sonokeling yang sudah ditebang (Foto: Istimewa)
Trenggalek - Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK) menduga pembalakan pohon Sonokeling yang berada di tepi ruas jalan nasional dan provinsi di Tulungagung serta Trenggalek telah berlangsung lama. Itu terbukti dari hasil kajian di lapangan.

"Tim gabungan dari JPIK, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, BKSDA turun ke lokasi dan mendata seluruh Sonokeling yang ditebang, hasilnya apa, kami temukan bekas tunggak potongan lama dan baru," kata Dinamisator Nasional JPIK Mohammad Ichwan, Rabu (10/4/2019).

Dugaan praktik pembalakan itu juga dikuatkan dengan kondisi bekas potongan yang disembunyikan dengan berbagai macam cara, mulai dari ditutup tanah, dibakar hingga diambil tunggaknya sekaligus. Kondisi itu diduga sengaja dilakukan oleh para pelaku agar tidak terendus oleh aparat terkait.


"Dari beberapa kejadian terakhir ini, para pelaku ini menebang Sonokeling juga menghilangkan jejak penebangan dengan membawa serta dahan, ranting serta daunnya," ujarnya.

Ditambahkan, proses penebangan kayu keras dari suku Fabaceae tersebut dilakukan secara sporadis di beberapa titik ruas jalan nasional dan provinsi. Proses pembalakan juga dilakukan secara bertahap agar tidak mencolok.

Selain itu JPIK menduga, praktik ilegal itu dilakukan dengan memanfaatkan kegiatan perampingan pohon perdu. Hal ini terbukti dari hasil kajian bersama yang dilakukan tim Dinas Kehutanan, BKSDA, Dinas Lingkungan Hidup, JPIK, sebab Dinas Pekerjaan Umum maupun BBJPN yang tidak pernah mengeluarkan surat perintah penebangan Sonokeling. Para pelaku diduga sengaja bekerja sama dengan pedagang kayu untuk selanjutnya disetorkan ke industri pengolahan kayu.


"Jadi, pada satu ruas jalan itu yang dipotong hanya beberapa pohon, agar tidak kelihatan, tapi itu dilakukan secara kontinyu," imbuh Ichwan.

Pihaknya meyakini, kayu-kayu yang dipotong tersebut disetorkan ke industri, mengingat harga kayu yang tinggi serta jumlah kayu yang cukup banyak. "Tidak mungkin kalau hanya untuk kebutuhan rumah tangga, itu pasti untuk industri, lagian pedagang kecil tidak mungkin mampu membeli dengan jumlah dana yang cukup besar," jelasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.