Kepindahan 52 warga Dukuh Krajan ke Malang terjadi dalam satu bulan secara bertahap. Terakhir pada Kamis, 7 Februari 2019. Mereka diduga mengikuti ajaran Thoriqoh Musa dari sebuah ponpes di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Kalang. Selain 52 warga yang sudah eksodus ke Malang, masih ada sekitar 200 jemaah yang juga diperkirakan sudah terpapar paham Thoriqoh Musa di desa tersebut.
"Pada awalnya mereka dipengaruhi atau diajak oleh Katimun (48), warga RT 05 RW 01 Dukuh Rrajan, Desa Watubonang yang merupakan jemaah santri di sana," kata Camat Badegan, Ringga Irawan, Rabu (13/3/2019).
Berikut 7 ajaran Thoriqoh Musa ala Katimun yang menyihir 52 warga seperti dalam rilis yang disebarkan pihak Kecamatan Badegan, Ponorogo:
1. Kiamat sudah dekat
Jemaah diminta menjual aset-aset yang mereka miliki untuk bekal akhirat. Uang hasil penjualan aset dibawa dan disetorkan ke ponpes. Selain itu, jemaah juga diharuskan salat 5 waktu di masjid pondok di Malang.
2.Ramadan tahun ini akan ada huru-hara atau perang
Jamaah diminta membeli pedang seharga Rp 1 juta. Sementara jemaah yang tidak membeli pedang diharuskan menyiapkan senjata di rumah, sehingga meresahkan masyarakat sekitar. Kemudian jemaah juga diminta berlindung di pondok.
3. Akan ada kemarau panjang selama 3 tahun mulai 2019-2021, yang mengakibatkan paceklik.
Jamaah diminta menyetor gabah 500 kg per orang. Bahkan ada anak kelas 5 SD yang sudah ditarik dari pondok mengatakan ke orang tuanya tentang sesuatu hal yang mengerikan. "Jika nanti terjadi paceklik, tangan adik saya potong, saya makan," cerita si anak.
4. Bendera Tauhid
Jamaah diimbau untuk mengibarkan bendera tauhid.
5. Foto pengasuh ponpes
Jemaah diminta menebus atau membeli foto pengasuh pondok pesantren seharga Rp 1 juta. Foto tersebut dijadikan pusaka atau teknologi anti gempa.
6. Anak-anak tidak boleh sekolah
Anak-anak di usia sekolah tidak diizinkan mengenyam bangku pendidikan. Dengan alasan karena ijazah tidak berguna.
7. Anak boleh menghukum orang tuanya jika tidak membaiat atau bersumpah untuk mengamalkan Thoriqoh Akmaliyah Sholihiyah. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini