"Kami minta agar setop dulu kampanye. Momennya tidak pas. Empati ke korban banjir. Dan harus kita bantu bergotong royong untuk warga terdampak," ujar Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Jumat (8/3/2019).
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jatim, banjir melanda 15 kabupaten dan ke lebih dari 12.495 kepala keluarga (KK). 15 Kabupaten itu adalah Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar. Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun.
Machfud menambahkan, bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jatim mesti menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas antar sesama.
"Kita lupakan perbedaan pilihan politik, kita bersama-sama stop sementara berkampanye untuk membantu warga terdampak," papar mantan Kapolda Jatim tersebut.
"Tapi ingat, saat ikut turun membantu, jangan pakai atribut kampanye. Kita murni membantu, bukan cari suara ke kalangan korban," imbuhnya.
Menurut Machfud, kendati kampanye disetop sementara, tidak akan memengaruhi ketertarikan warga kepada pemilihan presiden.
"Sebab, awareness publik kepada Pilpres sudah sangat tinggi. 99 Persen publik sudah tahu nanti 17 April ada coblosan Pilpres, dan siapa calonnya sudah tahu, rekam jejaknya sudah paham. Jadi kami minta setop dulu bicara kampanye. Bahkan saya juga membatalkan sejumlah agenda kampanye di wilayah terdampak," pungkas Machfud. (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini