Mereka tidak bisa beraktivitas seperti biasa, karena jalan tergenang air luapan Sungai Bengawan Solo. Jalanan banjir setinggi 70 cm hingga 150 cm.
Kades Lebaksari, Zainal Abidin mengaku hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah. Baik nasi bungkus atau mie instan.
"Belum ada sama sekali bantuan baik dari pemerintah maupun orang lain. Warga kami masih bertahan dengan sisa pasokan sembako yang ada di rumahnya," kata Kades Zainal saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (8/3/2019).
Warga yang nekat beraktivitas, jelas dia, terpaksa membeli sembako di tengah banjir Bengawan Solo.
"Tapi warga terlebih dulu naik perahu kayu kecil dengan membayar Rp 5 ribu untuk sekali jalan," tambahnya.
Selain belum ada bantuan dari pemerintah, belum ada dapur umum yang dibangun di wilayahnya. "Bantuan dapur umum juga belum ada. Belum ada sama sekali," tegasnya.
Sementara itu salah seorang warga Desa Kalisari, Pardi (40) mengaku terpaksa membeli sembako ala kadarnya dengan naik perahu.
"Terpaksa naik perahu kalau mau pergi ke kota atau cari sembako ala kadarnya. Bayar Rp 5 ribu sekali jalan naik perahu," ujar Pardi kepada detikcom. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini