.webp)
Kepala Bidang Bangunan Gedung DKPCTR Iman Kriatian mengatakan proyek alun-alun Surabaya akan dimulai dari pembangunan basemen di bawah Jalan Yos Sudarso.
"(Mulainya) di bawah Jalan Yos Sudarso menyambungkan antara Balai Pemuda dan persil Jalan Pemuda 17. Lantai di bawah jalan (basemen) kita rencanakan 2 lantai atau 2 level," kata Iman saat berbincang-bincang dengan detikcom di kantor DKPCKTR, Rabu, (6/3/2019).
Iman menjelaskan, 2 lantai basemen itu nantinya punya dua fungsi yakni lantai 1 sebagai ruang publik dan lantai 2 sebagai tempat parkir lagi selain yang sudah ada di basemen Balai Pemuda.
|
Foto: Istimewa"Basemen level 1 (sesuai) arahan bu wali untuk jadi ruang publik semisal buat pusat kuliner unggulan, handycraft, sentra UKM produk unggulan Surabaya, kemudian ada aktivitas seni di bawah ini juga. Jadi hal itu lah yang akan ada di sana yang jadi cangkrukan warga kota," beber Iman.
"Level 2 untuk parkir. Di bawah Balai Pemuda sudah ada (basemen) parkir. Tapi nanti kita sambungkan. Kapasitasnya ada 120 mobil dan 125 motor," lanjut alumnus ITS tahun 2005 itu.
"Sama penyempurnaan, karena basemen yang sudah jadi di Balai Pemuda itu masih kurang pengerjaan finishing saja. Sama pemasangan ekskalator dan lift itu direncanakan tahun ini sambil meneruskan di bawah Jalan Yos Sudarso," imbuhnya.
Menurut Iman, khusus pembangunan basemen di bawah Jalan Yos Sudarso, pihaknya telah menargetkan selesai selama 6 bulan. Karena alasan itulah Pemkot Surabaya berencana akan menutup total jalan selama 6 bulan pula.
"Jadi sebenarnya pelaksanaan kontruksinya dari pengalaman sebelumnya 3 sampai 4 bulan pekerjaan sudah bisa selesai. Cuma posisinya kita perlu yakinkan ini kan konstruksinya beton baru. Kalau beton itu kan butuh pengeringan tanpa adiktif perlu 28 hari. Biar percepatan pengerasan begitu. Tapi kita biar amannya kita beri waktu sparenya (luang) 2 bulan lagi. Jadi totalnya 6 bulan," terang Iman.
 Foto: Istimewa |
Sedangkan untuk pembangunan persil di Jalan Pemuda 17, pemkot berencana akan melanjutkan basemen Yos Sudarso selesai. Hal itu disebabkan saat ini lahan tersebut masih dalam proses sengketa di Pengadilan Negeri.
"Kalau di sini (persil 17) ini nanti ada pembangunan lanjutannya. Kabarnya kan dari Pengadilan Negeri kita menang. Kalau itu kita kan kurang tahu, karena itu bagian hukum. Hanya kita dengar-dengar saja kita sudah menang di Pengadilan Negeri," ujar Iman sambil menunjukan gambar desain layout alun-alun Surabaya.
Dikatakan Iman, konsep alun-alun di lahan persil Jalan Pemuda 17 akan dikonsep dengan memberikan tribun dan amphitheater. Sedangkan untuk patung dan air mancur ditempatkan pada bagian pojok atas tribun.
"Persil Jalan Pemuda 17 nanti modelnya amphiteater. Terus nanti idenya bu wali yang mau pasang patung itu di area (pojok) atas sama di air mancur menari juga di sini. Terus nanti ada juga diorama Surabaya di situ juga," urainya.
|
Foto: Istimewa"Kalau tribunnya ada 4 tingkat. Kalau amphiteater tepat di depan area ini (tribun). Kan nanti orang-orang nontonnya sambil duduk di tribun dari atas. Mereka bisa duduk-duduk di sini kalau ada performence. Kalau nggak ya mereka bisa jalan-jalan saja di sekitar sini (persil 17). Tribunnya standar tangga," lanjut Iman.
Sedangkan untuk total lahan, alun-alun Surabaya akan memakai sekitar 1,4 hektar. Luas itu merupakan satu kesatuan dari Balai Pemuda, basemen Yos Sudarso dan persil Jalan Pemuda 17.
"Balai pemuda 3950 meter persegi ini area lahan terbuka yang ada di Balai Pemuda atau sekitar 5000 meter persegi lah. Kalau yang di bawah jalan Yos Sudarso lebih kurang 1.000 meter persegi," ungkap Iman
"Sedangkan persil Jalan Pemuda 17 1800 meter persegi. Total kalau area ground (permukaan di atas) saja itu sekitar 6750 meter persegi, ini yang di atas saja belum yang di bawah. Ya kalau total luasnya sama yang di bawah sekitar 14,6 meter persegi atau sekitar 1,4 hektar," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
