"Ya ini sedang dan akan kita rapatkan. Tapi kita kan nunggu cipta karya yang punya kegiatan. Jadi kita akan siapkan beberapa alternatif rekayasa. Jadi misal dari arah Gubernur Suryo kita lewatkan di Simpang Dukuh. Kemudian dari arah Pemuda kita lewatkan Boulevard WTC. Kalau yang lain masih normal," kata Kadishub Irvan Wahyudrajat saat berbicang dengan detikcom, Rabu (6/3/2019).
Irvan mengatakan, selain beberapa jalan yang disebutkan, konsekuensi lain yakni dengan mengubah arah dari yang satu arah menjadi dua arah dan sebaliknya.
"Konsekuensinya ada yang berubah atau berbalik arah seperti dari Ketabang Kali akan kita alihkan arahnya semua akan kita arahkan ke Boulevard WTC," terang Irvan.
"Kemungkinan juga dua arah bisa jadi arah. Ada arahnya di balik, ada yang kemungkinan yang dua arah jadi satu arah. Jadi nanti ada beberapa alternatif yang diputuskan di dalam rapat," lanjutnya.
Sedangkan untuk Jalan Kenari yang biasa dimanfaatkan dari arah Tunjungan juga akan dipakai untuk putar balik ke Jalan Simpang Dukuh.
"Jalan Kenari juga bisa dimanfaatkan itu yang dari arah Tunjungan bisa. Kalau mau balik kanan. Tapi kan jarang balik kanan itu. Rata-rata orang kan menuju ke Balai Kota menuju ke Yos Sudarso, menuju ke timur," urai Irvan.
"Jarang orang yang dari Tunjungan terus putar balik ke Kenari belok kiri terus ke Simpang Dukuh itu. Tapi tetap bisa dimanfaatkan untuk alternatif. Jadi dari Simpang Dukuh belok ke Kenari," ujarnya.
Meski begitu, lanjut Irvan, rencana rekayasa lalu lintas ini masih terus dirapatkan. Karena selain itu, pihaknya juga memikirkan dampak dari tempat-tempat publik yang terdampak.
"Tapi ini kan belum masuk rapat dengan kepolisian, dengan wilayah kecamatan dan kelurahan yang terdampak. Kemudian gedung-gedung itu kawasan itu kita ajak bicara. Karena banyak fasilitas publik di situ," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini