Kotak Suara Keliling untuk Pemilih Luar Negeri, Bawaslu: Itu Rawan

Kotak Suara Keliling untuk Pemilih Luar Negeri, Bawaslu: Itu Rawan

Dwi Andayani - detikNews
Minggu, 17 Feb 2019 13:04 WIB
Foto ilustrasi. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Bawaslu mengawasi metode proses pencoblosan surat suara bagi pemilih luar negeri. Bawaslu melihat ada potensi kerawanan pada metode Kotak Suara Keliling (KSK) bagi pemilih luar negeri.

"Dari kacamata Bawaslu kotak suara keliling memiliki potensi kerawanan yang tertinggi dibandingkan dengan pencoblosan atau lewat pos," ujar anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar di gudang logistik KPU, yang berada di kompleks pergudangan Zoodia, Jalan Husein Sastranegara, Kota Tangerang, Minggu (17/2/2019).


Fritz mengatakan hal ini karena nantinya kotak suara tersebut akan berpindah-pindah. Serta, menurutnya, tidak ada jaminan apakah warga yang mencoblos adalah orang yang memiliki hak pilih atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena KSK itu kotak suara yang dibawa oleh PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) terus ditaruh di pabrik, ditaruh di perkebunan, dan orang lain yang akan membawa kotak suara itu kepada pemilih," kata Fritz.


"Di satu sisi memang itu mendekatkan pemilih dengan surat suaranya, tapi apakah ada jaminan bahwa kotak suara itu dicoblos oleh orang yang benar. Karena PPLN itu tidak bisa masuk ke pabrik, dia nggak bisa masuk ke perkebunan-perkebunan yang jauh ke dalam," sambungnya.
Kotak Suara Keliling untuk Pemilih Luar Negeri, Bawaslu: Itu RawanKomisioner Bawaslu, Fritz Edward Siregar. (Eva-detikcom)
Guna mengatasi hal ini, Fritz mengatakan pihaknya meminta agar kotak suara keliling tersebut dapat didampingi Pantia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Menurutnya, berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu, pada Pemilu 2014, surat suara keliling memiliki potensi kerawanan tertinggi.

"Oleh karenanya, Bawaslu akan meminta kepada setiap kotak suara keliling itu akan ada Panwaslu luar negeri kita yang akan mendampingi kotak suara keliling tersebut. Karena berdasarkan pengalaman tahun 2014, indeks kerawanan paling tinggi berada di kotak suara keliling tersebut," tuturnya.

Diketahui, KPU mengatakan pemilih luar negeri dapat memilih tiga metode untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu. Tiga metode tersebut antara lain melalui tempat pemungutan suara (TPS), kotak suara keliling, dan pos surat.

"Tiga metode pemilihan, TPS, kotak suara keliling, dan pos, tergantung kondisi di masing-masing negara," ujar Ketua KPU Arief Budiman, Minggu (17/2).


KPU mulai mendistribusikan logistik pemilu bagi pemilih luar negeri. KPU meminta jajarannya memperhatikan penyimpanan logistik, khususnya surat suara.

"Jadi bukan hanya soal strategi waktu, tapi juga strategi penyimpanan penting. Jadi begitu sampai di sana teman-teman perwakilan di 130 kantor perwakilan RI harus memperhatikan aspek penyimpanan," ujar Ketua KPU Arief Budiman di gudang logistik KPU yang berada di kompleks pergudangan Zoodia, Jalan Husein Sastranegara, Kota Tangerang.

Arief mengingatkan agar surat suara dapat disimpan dengan baik setelah sampai di daerah masing-masing. Hal ini karena surat suara yang rusak nantinya tidak dapat terpakai.



Tonton video saat Logistik Pemilu 2019 Mulai Didistribusikan ke Luar Negeri:

[Gambas:Video 20detik]

(dwia/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads