Sepanjang Januari 2019 BNPB mencatat telah terjadi 366 bencana di Indonesia, baik itu banjir, longsor maupun puting beliung. Bencana tersebut mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, puluhan ribu orang mengungsi dan ratusan rumah rusak.
"Selama bulan Januari 2019, telah terjadi kejadian bencana 366 yang menyebabkan 94 orang meninggal dan hilang, 149 orang luka-luka, 88.613 orang mengungsi dan terdampak, 4.013 unit rumah rusak meliputi 785 rusak berat, 570 rusak sedang, 2.658 rusak ringan dan 146 fasilitas umum rusak," kata Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (1/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sutopo, jumlah bencana yang terjadi di tahun 2019 ini meningkat dari tahun sebelumnya. Persentase kenaikannya, sambung dia, mencapai 50 %.
"Perbandingan bencana antara tahun 2018 dan tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah kejadian bencana naik 57,1 %, korban meninggal dunia dan hilang naik 308,7 %, korban luka-luka naik 186,5 %, korban mengungsi dan terdampak turun turun 49,8 %, dan jumlah rumah rusak turun 59,7 %," papar Sutopo.
Sutopo mengatakan sebagian besar bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi. Bencana yang paling banyak menelan korban jiwa yakni bencana Sulawesi Selatan.
"Lebih dari 98% bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi selama Januari 2019. Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sulawesi Selatan merupakan bencana yang banyak menimbulkan korban meninggal dan hilang," jelasnya.
Adapun bencana terakhir yang terjadi pada Januari 2019 ini terjadi di Surabaya dan Kalimantan Barat. Di Surabaya terjadi bencana banjir yang menyebabkan beberapa titik terendam dan menyebabkan satu orang terseret arus.
"Hujan deras yang berlangsung selama 3 jam telah menyebabkan banjir di beberapa titik di antaranya di Perumahan Citraland, Taman Puspa, Pakuwon, Bukit Palma di Kota Surabaya pada 31 Januari 2019 pukul 15.30 WIB. Banjir menyebabkan satu anak pelajar kelas 1 SMP YPPK Wiyung yang terseret arus masuk ke dalam gorong-gorong," ucap Sutopo.
Untuk bencana di Kalimantan Barat terjadi di Kabupaten Bengkayang. Bencana longsor di Bengkayang mengakibatkan 11 rumah tertimbun dan 3 orang meninggal dunia.
"Curah hujan deras dan kondisi tanah yang labil telah menyebabkan longsor di Desa Medeng dan Desa Sungkung II Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat pada 31/1/2019 pukul 21.30 WIB," tutur Sutopo.
"Longsor menyebabkan 3 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan 11 rumah tertimbun. Permukiman warga berada di bawah lereng perbukitan saat longsor menimbun 11 rumah. Dari 3 korban meninggal dunia salah satunya adalah balita balita," imbuhnya.
Baca juga: 5 Kabupaten di Sumsel Rawan Longsor |
Banjir dan longsor juga melanda 13 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan pada hari ini. Bencana tersebut mengakibatkan lebih dari 50 orang meninggal dan ribuan orang mengungsi.
"Sementara itu bencana banjir dan longsor yang melanda 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap, Bantaeng, Takalar, Selayar dan Sinjai tercatat pada 1 Februari 2019 adalah 79 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 46 orang luka-luka dan 9.429 orang mengungsi," kata Sutopo.
Adapun kerusakan fisik akibat banjir dan longsor tersebut meliputi 559 rumah rusak, 22.156 unit rumah terendam. Bahkan sekitar 13.000 hektar sawah, 12 unit tempat ibadah, 8 fasilitas pemerintahan, 2 unit pasar, 34 unit jembatan, dan 70 fasilitas pendidikan ikut terendam.
"Gubernur Sulsel telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yaitu tanggal 23 Januari-6 Februari 2019," terang Sutopo.
Selain itu, sambung Sutopo, longsor juga terjadi di dua kelurahan di Manado, Sulawesi Utara. Setidaknya dua orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
"Longsor juga terjadi di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting dan Kelurahan Tikalabaru, Kecamatan Tilaka Kota, Manado Sulawesi Utara pada 1 Februari 2019 pukul 08.00 WITA. Longsor menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan beberapa rumah rusak berat. BPBD Kota Manado Bersama TNI, Polri, relawan dan masyarakat melakukan penanganan longsor. Pendataan dampak longsor masih dilakukan BPBD," jelasnya. (zak/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini