Peristiwa itu terjadi Rabu (30/1) malam. Hujan deras memicu derasnya aliran Sungai Pete dan menggerus talud yang di atasnya berdiri bangunan rumah di kanan-kiri aliran sungai.
"Rumah roboh milik Bapak Supriono, berdampak terhadap 6 jiwa penghuninya," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Kamis (31/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dua rumah terancam roboh karena pondasi bangunan terkikis air sungai milik Titis dan Sunardi.
"Satu rumah roboh milik Pak Supriono kita bongkar semuanya. Karena kondisinya sudah tidak layak huni dan talud ambrol cukup parah. Kalau rumah yang terancam roboh, kita akan lakukan pengamanan talud, kita perkuat pakai karung isi pasir dan sertu," jelasnya.
"Itu untuk penanganan sementara, nanti akan ditindaklanjuti lagi untuk proses rehabilitasi dan perbaikan, koordinasi dengan pihak terkait," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Tamanmartani, Joko Susilo menambahkan, hingga kini sekitar 15 jiwa mengungsi ke rumah saudaranya.
"Yang mengungsi yang rumahnya terdampak, roboh dan terancam roboh," jelasnya.
Saat kejadian tadi malam, banjir Sungai Pete juga menggerus jembatan Karangmojo, 15 rumah tergenang air di Dusun Bogem tergenang hingga 30 cm-1 meter di ruas Jalan Solo.
"Tapi tidak lama air kembali surut," imbuh Joko. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini