"Kalau Januari ini dari tanggal 1-28, ada 175 permintaan, alhamdulilah terlayani semua," tutur Kabag Pelayanan Donor Darah PMI Ponorogo Subarmi kepada detikcom saat ditemui di kantornya, Jalan dr Soetomo, Senin (28/1/2019).
Subarmi menambahkan pihaknya setiap hari harus memproduksi trombosit sebanyak 40 kantong. Sebab, permintaan kantong trombosit meningkat tajam sejak Desember lalu.
"Karena memang lagi musimnya, banyak pasien Demam Berdarah (DB) akhirnya pihak rumah sakit yang mengajukan permintaan trombosit," terang dia.
Pernah dalam sekali kirim, lanjut Subarmi, ada 33 kantong trombosit. Itu merupakan jumlah terbanyak untuk wilayah dalam kota Ponorogo.
"Pernah juga dalam shif sore saja ada permintaan 23 kantong," imbuh dia.
Selain itu, kekurangan kantong trombosit tidak bisa bertahan lebih dari 5 hari. Pihaknya pun akhirnya membatasi jumlah produksi trombosit.
"Kami mengakalinya dengan cara setiap hari produksi, meski sekali produksi hanya 40 kantong. Ini demi tercukupinya permintaan," papar dia.
Saat ditanya, trombosit golongan darah apa yang paling sedikit, Subarmi menjelaskan yakni golongan darah AB yang paling sulit.
"Kan pasiennya cuma sedikit yang golongan AB," tukasnya.
Guna mengatasi kekurangan kantong trombosit, PMI pun memiliki database para pendonor jika dibutuhkan sewaktu-waktu tinggal mengontak pendonor yang sudah waktunya donor untuk melakukan donor darah.
"Proses pembuatan trombosit sebentar hanya butuh 2 jam, jadi habis pesan biasanya kami antar ke rumah sakit yang ada di Ponorogo," pungkasnya.
Simak Juga 'Hati-hati di Musim Hujan, Penderita DBD Meningkat!':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini