'Indonesia Barokah' Sasar Masjid, Dari Mana Dapat Alamatnya?

'Indonesia Barokah' Sasar Masjid, Dari Mana Dapat Alamatnya?

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 24 Jan 2019 16:27 WIB
Amplop-amplop pengiriman tabloid 'Indonesia Barokah' (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Yogyakarta - Sejumlah kantor pos di DIY mendapatkan kiriman paket tabloid 'Indonesia Barokah'. Tujuan pengirimannya yakni masjid-masjid di wilayah ini. Dari mana pihak tabloid mendapatkan alamat masjid tersebut?

Kasi Kemasjidan Bidang Urais Kanwil Kemenag DIY, Herry Gatot, mengatakan data masjid termasuk alamatnya selama ini memang diupload di web Kanwil Kemenag. Tak terkecuali masjid-masjid yang berada di wilayah DIY.

"Kalau hanya sekedar data masjid kan orang minta kita kasih. Selama ini enggak ada yang minta sih. Cuma mungkin lihat di websitenya Kanwil ya, ada data masjid di situ," ujar Gatot saat dihubungi detikcom, Kamis (24/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Merujuk data Kanwil Kemenag DIY ada 7.251 mesjid di wilayah tersebut. Data masjid berkaitan dengan nama dan alamat tercantum jelas di website Kanwil Kemenag. Masyarakat umum bisa mengaksesnya dengan bebas.

"Total ada 7.251 masjid di DIY. Rinciannya Gunungkidul 1.826 masjid, Kulon Progo 1.101 masjid, Bantul 1.812 masjid, Sleman 2.008 masjid, Kota Yogyakarta 494 masjid. Tapi itu data lama tahun 2014," ungkapnya.

Kanwil Kemenag DIY tak mengetahui dari mana pihak Tabloid Indonesia Barokah mendapatkan alamat masjid di sejumlah daerah. Namun bisa saja mereka mengetahui alamat masjid dari mesin pencari di internet.


"Semua bisa tahu (alamat masjid), mudah itu. Kita kan enggak boleh nutup-nutupin. Mosok data masjid ditutup-tutupi, wong enggak ada apa-apanya. Jadi ya terbuka, semuanya bisa ngakses," paparnya.

Namun Kanwil Kemenag DIY menyayangkan kenapa tabloid yang framingnya menyudutkan salah satu paslon di Pilpres 2019 tersebut disebar di masjid-masjid. Padahal seharusnya tempat ibadah netral dari urusan politik.

"Enggak bisa (tabloid politik di masjid). Istilahnya begini, karena kan kita pure ibadah ya. Tidak mau ditambahi hal-hal sebenarnya. Penyuluh kita saja kalau misalnya dalam khotbah netral, enggak boleh berpihak (ke paslon)," tutupnya.

Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu

(ush/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads