.webp)
Jalan sisi barat ditutup lantaran genangan air semakin tinggi mencapai 40-50 cm. Penutupan arah Malang-Surabaya itu mulai dari pertigaan Juwet Porong. Dari situ kendaraan diarahkan ke kiri masuk jalan Arteri Porong.
Meski ditutup, masih banyak pengendara yang memaksa tetap melewati jalan tersebut, terutama pengendara roda dua.
"Terpaksa kami memberanikan diri melakukan kontra flow, karena hujan rintik-rintik, mau naik tanggul takut terpeleset," kata warga Pandaan yang akan ke Surabaya, Amruloh (36) kepada detikcom, Senin (21/1/2019).
Hal senada juga disampaikan Wahyudi (29). Warga Malang itu mengaku, sebenarnya dia tidak mengetahui adanya genangan air di jalan tersebut. Melihat banyak pengendara lain yang melawan arus, ia pun mengikutinya.
"Sebenarnya tidak mengetahui kalau jalan Porong ini banjir, karena banyak yang melawan arus ya mengikuti saja," kata Wahyudi.
Menurut Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Hengky Listria Adi, Jalan Raya Porong Lama yang saat ini tergenang air merupakan sisi barat. Air yang menggenangi jalan tersebut diduga datang dari sungai-sungai di sekitar Porong yang meluber.
"PPLS sudah menyiapkan satu unit pompa di sisi barat jalan. Kemudian air tersebut kami alihkan ke embung-embung yang telah disediakan oleh PPLS," kata Hengky.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kompol Fahrian Saleh Siregar mengharapkan, para pengendara khususnya roda dua sebaiknya mematuhi arahan petugas yang ada di lokasi.
"Kalau melakukan kontra flow seperti itu sangat membahayakan dirinya sendiri, selain dirinya juga pengendara lain, yang jelas itu juga melanggar aturan," kata Fahrian.
Sebelumnya Jalan raya Porong Lama sudah dibuka untuk dua arah pada Senin (21/1) siang. Namun sekitar pukul 16.00 WIB, dari arah Malang ke Surabaya ditutup kembali karena genangan air semakin meninggi. (iwd/iwd)
