Saat Yusril Koreksi Cuit MS Kaban soal Alasan Laksamana Ceng Ho ke Nusantara

Saat Yusril Koreksi Cuit MS Kaban soal Alasan Laksamana Ceng Ho ke Nusantara

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 11 Jan 2019 22:57 WIB
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban membuat cuitan soal penjelajah dari China, Laksamana Ceng Ho. MS Kaban mengatakan Ceng Ho datang ke Nusantara untuk menyerang Majapahit, yang tak mau membayar upeti ke kaisar China.

Dalam cuitan yang sama, mantan Menteri Kehutanan itu menyebut ada ribuan warga negara China datang ke Morowali, Sulawesi Tengah.

"Cheng Ho pernah bawa puluhan kapal lengkap dgn pasukan utk serang Majapahit krn tdk mau tunduk bayar upeti pada kaisar China. Era Pres Jkwi mendarat dgn aman dan tenang ribuan orang RRC di Morowali pake pesawat RR China Airlines. Apakah tampi lagi Gajah Mada dgn Bhayangkara nya," demikian cuit MS Kaban seperti dilihat detikcom, Jumat (11/1/2019) pukul 22.38 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kicauan MS Kaban dikoreksi Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Yusril mengatakan Ceng Ho datang ke Nusantara dalam misi perdamaian.

Pasalnya, saat itu Majapahit sedang bertikai dengan Blambangan. Yusril mengatakan Ceng Ho datang untuk mendamaikan kedua kerajaan.



"Cheng Ho membawa 120 armada dengan 30 ribu pasukan berlabuh di Tuban untuk memaksa Majapahit menghentikan perang dengan Blambangan. Missi Cheng Ho ke Jawa atas perintah Kaisar Ming Chu Ti utk mendamaikan kedua kerajaan yg sedang bertikai itu. Itu terjadi sekitar tahun 1407," kata Yusril membalas cuitan MS Kaban.

Yusril, yang pernah memainkan peran sebagai Ceng Ho, membuat koreksi tambahan. Dia mengatakan China punya misi penaklukan wilayah saat Kaisar Kubilai Khan memimpin.


Pada masa itu, di Nusantara belum ada Kerajaan Majapahit.

"Misi Kaisar Ming beda dengan misi misi Kaisar Kubilai Khan, yakni penaklukan wilayah. Misi Ming itu misi damai. Jarak antara Kubilai Khan dengan Ming Chu Ti hampir 200 tahun lamanya. Kubilai Khan itu zaman Ken Arok (Singosari) blm zaman Majapahit. Demikian koreksi saya. Salam," cuit Yusril.


(jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads