Arief dan rombongan dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tiba pukul 13.39 WIB saat dilakukan ritual untuk mengembalikan lagi Kio atau tandu berisi kimsin (arca) Cheng Ho ke Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok.
"Ini jubah kaisar Ming, atasannya Laksamana Ceng Ho," kata Arief di Klenteng Sam Po Kong, Kamis (13/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laksamana Cheng Ho itu berlayar 7 kali dan lima kali ke Indonesia, dari Aceh sampai Bali. Dan warisan terbesar adalah klenteng di Semarang ini," tandasnya.
Menurut Arief acara peringatan kedatangan Cheng Ho bisa menjadi daya tarik agar wisatawan mancanegara datang. Arief menambahkan ada 100 juta wisatawan dari China, namun yang datang ke Indonesia hanya sekitar 1 juta.
"Masak yang ke sini tidak sampai satu persen. Jadi saya memang minta tahun ini dibuat lebih besar dan meriah (peringatan kedatangan Cheng Ho) dengan skala nasional atau internasional," tandas Arief.
Pihaknya juga menjanjikan untuk peringatan tahun depan akan dipromosikan jauh hari sebelum event sehingga ditargetkan bisa menggaet banyak wisatawan asing. Upaya lain menarik wisatawan mancanegara yaitu dengan hadirnya dua wartawan dari Tiongkok.
Di altar Klenteng Sam Po Kong, Arief menyaksikan berbagai atraksi dan ritual sebelum mengembalikan arca Cheng Ho ke klenteng Tay Kak Sie. Arca tersebut pagi tadi dibawa ke Sam Po Kong dengan iring-ringan kirab dari Tay Kak Sie dengan berjalan kaki sejauh 5,6 km. (alg/rul)