Warga Tak Terima Penculik 3 Pelajar di Magetan Berdamai, Ini Alasannya

Warga Tak Terima Penculik 3 Pelajar di Magetan Berdamai, Ini Alasannya

Sugeng Harianto - detikNews
Jumat, 04 Jan 2019 18:27 WIB
Foto: Sugeng Harianto/File
Magetan - Warga yang tinggal di sekitar Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan mengaku kesal dengan tingkah D, pria yang diduga menculik 3 remaja karena mencuri sandalnya. Apalagi setelah kasus ini akhirnya diselesaikan secara damai.

Salah satu warga mengaku D seharusnya mendapatkan hukuman yang setimpal karena membuat keonaran. Mulai dari 'mengamankan' anak orang yang masih di bawah umur dan mengaku-aku sebagai anggota Kepolisian.

"Ndak adil mas. Kasus ngaku polisi kan namanya gadungan. Penangkapan anak di bawah umur surat penangkapan juga ndak ada. Nominal yang diambil hanya sandal," ungkap salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada detikcom, Jumat (4/1/2019).


Warga juga mengungkapkan D tidak hanya memanfaatkan pekerjaannya sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) di lingkungan Polres Magetan, tetapi juga sikapnya yang seringkali sok jagoan dan terlibat masalah dengan warga.

"Pernah bermasalah memang D itu. Ada yang tertipu dia mengaku seorang dokter dan memeriksa pasien gangguan jiwa," tutur warga lain yang hanya ingin disebut inisialnya, RD.


Padahal status D di Polres Magetan adalah PHL bagian kesehatan di divisi pengurusan SIM. Bahkan beberapa waktu lalu, warga menyebut D pernah tertangkap basah membuka klinik ilegal.

Bahkan saat itu namanya sudah menjadi incaran jajaran Intel Polres Magetan. Namun kasusnya juga tidak berlanjut.


Diberitakan sebelumnya, tiga remaja berinisial AD, AN dan AG diduga diculik pada hari Kamis (3/1/2019) dini hari. Menurut cerita salah satu orang tua korban, saat itu ada tiga pria menggedor pintu rumahnya mengaku polisi. Padahal saat itu hanya ada anaknya dan sang nenek yang ketakutan. Ayah AD sendiri sedang melatih beladiri.

"Pelaku tiga orang menanyakan anak saya ke mbahe (neneknya). Sambil ketakutan ibu saya manggil anak saya langsung dibawa kabur berjalan dan mengaku polisi, tanpa mengendarai kendaraan," tuturnya.

Belakangan diketahui yang 'menculik' adalah D, seorang pekerja lepas di Polres Magetan namun mengaku-aku sebagai polisi. Ketiganya diamankan oleh D karena diduga mencuri sandalnya.

Namun kasus itu berakhir damai setelah D dipertemukan dengan ketiga korban beserta orang tua mereka pada hari Kamis (3/1/2019). (lll/lll)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.