Bukan Diculik, 3 Pelajar di Magetan 'Diamankan' karena Curi Sandal

Bukan Diculik, 3 Pelajar di Magetan 'Diamankan' karena Curi Sandal

Sugeng Harianto - detikNews
Jumat, 04 Jan 2019 15:06 WIB
Foto: Sugeng Harianto/File
Magetan - Polisi akhirnya menemukan titik terang atas dugaan penculikan tiga remaja di Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Ternyata mereka 'diamankan' karena diduga mencuri sandal pelaku.

"Jadi gini anak-anak itu tertangkap tangan pada saat sedang mengambil sandal. Jadi setelah mengambil sandal karena dikenali kemudian diparani (didatangi, red) D di rumah," terang Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Sukatni saat dihubungi detikcom, Jumat (4/1/2019).

Yang 'mengamankan' adalah Dian, pria yang awalnya diduga sebagai pelaku penculikan dan sempat menghubungi orang tua salah satu korban.

Dalam kesehariannya, yang bersangkutan juga diketahui merupakan Pekerja Harian Lepas (PHL) bagian kesehatan di divisi pengurusan SIM Polres Magetan.


Terkait hal ini, Sukatni menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh D sudah sesuai dengan SOP-nya, meskipun statusnya hanya PHL di Polres Magetan.

"Meski hanya PHL, D ini diperbolehkan untuk melakukan penangkapan. Sesuai dengan di KUHP bahwa siapa saja boleh, warga masyarakat itu berkewajiban apabila mengetahui tidak pidana langsung dilakukan penangkapan," ujarnya.


Kendati demikian, akhirnya baik D maupun orang tua ketiga remaja berinisial AD, AG dan AN (15) tersebut sepakat untuk berdamai.

"Soalnya juga sudah saya panggil orang tua dan kemudian saya ketemukan dengan Dian. Mereka sepakat kekeluargaan. Karena yang pertama pertimbangannya masih anak-anak, yang kedua untuk kekeluargaan," ujar Sukatni.


Ketiganya kemudian diperbolehkan pulang pada hari Kamis (3/1/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.

Diberitakan sebelumnya, AD, AN dan AG diduga diculik pada hari Kamis (3/1/2019) dini hari. Menurut cerita Jarno, saat itu ada tiga pria menggedor pintu rumahnya mengaku polisi. Padahal saat itu hanya ada anaknya dan sang nenek yang ketakutan. Ayah AD sendiri sedang melatih beladiri.

"Pelaku tiga orang menanyakan anak saya ke mbahe (neneknya). Sambil ketakutan ibu saya manggil anak saya langsung dibawa kabur berjalan dan mengaku polisi, tanpa mengendarai kendaraan," tuturnya. (lll/lll)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.