Identitas ketiganya adalah AD, warga Dusun Kenawung, Desa Tunggur; AN, warga Desa Dukuh dan AG, warga Desa Kedungpanji. Ketiganya berusia 15 tahun dan masih berstatus sebagai pelajar di sebuah MTsN di Kedungpanji, Kecamatan Lembeyan.
"Saya laporan anak saya hilang diculik sampai sekarang belum pulang. Saya khawatir terjadi hal yang tak diinginkan. Ini lapor Pak Kades dan ke Polsek," ungkap ayah salah satu korban penculikan, Jarno (45), kepada detikcom di Polsek Lembeyan, Kamis (3/1/2019).
Jarno yang tak lain ayah dari AD itu kemudian menceritakan detik-detik dugaan penculikan putranya. Kejadian ini berlangsung dini hari tadi, tepatnya sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurutnya saat itu ada tiga pria menggedor pintu rumahnya. Padahal saat itu hanya ada anaknya dan sang nenek yang ketakutan. AD sendiri sedang melatih beladiri.
"Pelaku tiga orang menanyakan anak saya ke mbahe (neneknya). Sambil ketakutan ibu saya manggil anak saya langsung dibawa kabur berjalan, tanpa mengendarai kendaraan," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh orang tua AN, Wagiran (40). Anaknya dibawa kabur sekitar pukul 00.30 WIB atau 30 menit sebelum pelaku diduga mengambil anak Jarno.
"Sebelum anaknya pak Jarno, anak saya terlebih dahulu yang diculik. Saya juga takut pak," akunya.
Mendapatkan laporan tersebut, perangkat desa segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap kasus dugaan penculikan tersebut.
"Betul kita arahkan para korban lapor ke Polsek. Untuk warga saya satu korbannya," ungkap Kepala Desa Tunggur, Sini Keling secara terpisah.
Sementara itu Wakapolsek Lembeyan Iptu Yani Catur mengaku belum menerima laporan secara resmi dari orang tua diduga korban penculikan.
"Ini baru datang ke sini memberitahu, belum laporan resmi. Kita akan kroscek dulu seperti apa kejadiannya," terangnya. (lll/lll)