Proyek Tol Pasirkoja-Suci, DPRD: Kenapa Enggak Pasteur-Gedebage Dulu?

Proyek Tol Pasirkoja-Suci, DPRD: Kenapa Enggak Pasteur-Gedebage Dulu?

Tri Ispranoto - detikNews
Jumat, 04 Jan 2019 12:46 WIB
Rute tol dalam kota Pasirkoja-Suci/Foto: Tri Ispranoto
Bandung - Anggota DPRD Kota Bandung Folmer Siswanto Silalahi menyoroti rencana pembangunan tol dalam kota North South Link (NS-Link) dengan rute Pasirkoja-Suci (Masjid Pusdai), Kota Bandung. Ia merasa proyek itu belum ada urgensinya dibanding dengan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang merupakan tol dalam kota dari Tol Pasteur menuju Ujungberung dan berakhir di KM 149 Gedebage.

Folmer mengatakan setiap pembangunan pasti sangat berpengaruh pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung. Sehingga perlu ada perubahan atau revisi sebelum pembangunan dilakukan.

"Jadi tidak bisa sekonyong-konyong berdasarkan kebutuhan begitu, kemudian main dibangun. Itu akan merusak pola ruang peruntukan yang ada di Kota Bandung dengan alasan hanya persoalan kemacetan," kata Folmer kepada detikcom via sambungan telepon, Jumat (4/1/2/019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Folmer setiap pembangunan harus dilihat dari berbagai sisi seperti dampak sosial, ekonomi, hingga politik.

"Nah ini yang kadang-kadang Pemkot Bandung tidak konsisten dengan Perda-nya sendiri. Kalau kajian hanya dilihat dari sisi faktor ekonomi, ya (tol) bisa saja sangat dibutuhkan. Tapi kalau dari sisi pemanfaatan ruang, tentu harus dilihat lagi," ucapnya.

Politisi PDIP itu khawatir pembangunan tol tersebut malah berdampak sangat mengkhawatirkan bagi jalur yang dilewatinya. Sehingga ia meminta sebelum benar-benar dibuat, seluruh perencanaan harus detail dan tidak membuat dampak negatif ke depannya.

"Kenapa kita tidak segera merealisasikan tol BIUTR. Kenapa itu enggak kita dorong bersama-sama. Padahal (BIUTR) itu sudah ada dalam Perda, sudah ada jalur itu. Kenapa enggak itu yang kita upayakan untuk direalisasikan," ujarnya.



Jika dilihat dari sisi kebutuhan, kata Folmer, justru BIUTR yang paling mendesak. "Itu secara aturan, kajian dan kebutuhan sudah sejak lama direncanakan. Nah ini yang saya katakan bisa lihat dari sisi politis, ganti pemimpin, ganti kebijakan, ganti program, yang jadi korban kan masyarakat, tata ruang Kota Bandung," ucapnya.

Angota Komisi C DPRD Kota Bandung itu berharap sebelum menentukan untuk mendukung pembangunan NS-Link, pemerintah bisa berpatokan pada kebutuhan dan Perda yang sudah ada sebelumnya.

"Intinya, kenapa enggak yang timur dulu (BIUTR). Kan pintu masuk orang Jabar itu Pasteur, kalau jadi itu kan tersambung ke Ujungberung, Gedebage, Sumarecon dan SOR Gedebage sebagai pusat aktivitas olahraga. Itu (BIUTR) ada rasionalisasinya, bisa diterima alasannya," ujar Folmer.

(tro/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads