Sebab menurut Retno, dukungan itu akan selalu diberikan oleh Indonesia karena adanya ikatan sejarah yang panjang antara Indonesia dan Palestina.
"Palestina memiliki peran besar dalam memberikan dukungan dan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia. Perjuangan Palestina harus terus kita dukung," kata Retno saat memberikan public lecture di Aula Garuda Mukti Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Sabtu (24/11/2018).
Dukungan pun diperlihatkan oleh Retno dengan mengenakan kafiyeh saat berbicara di hadapan 800 mahasiswa dan audiens yang hadir.
Menanggapi isu pemindahan Kedubes Australia, Retno kemudian menjelaskan bahwa tindakan tersebut melawan resolusi yang telah dikeluarkan Dewan Keamanan (DK) PBB. Ini karena isu Yerusalem merupakan salah satu dari enam isu yang harus dinegosiasikan oleh Palestina dan Israel, sehingga statusnya tidak boleh diubah.
"Mengubah status Yerusalem berarti melepas satu-persatu isu yang harus dinegosiasikan. Satu demi satu dilepas hingga tidak ada yang dinegosiasikan dan selesailah sudah isu Palestina. Hilanglah sudah semua hak Palestina," tegas mantan duta besar untuk Kerajaan Belanda itu.
Selain isu Palestina, Retno juga menyampaikan peran dan langkah diplomasi Indonesia dalam situasi dunia yang semakin tidak menentu dan tantangan yang semakin beragam. Ia menekankan bahwa rivalitas antara kekuatan-kekuatan besar terjadi di semua lini di hampir semua wilayah di dunia.
"Kalau sudah soal kedaulatan, kita tidak akan mundur seincipun. Indonesia harus tetap dapat berdiri tegak, memperjuangkan kepentingan nasional kita, namun juga tetap dapat berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia," paparnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini