Berawal dari laporan yang diterima Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim pada hari Sabtu (20/10) lalu. Dalam laporan itu disebutkan bahwa perampokan ini terjadi pada hari Jumat (19/10) di rumah Ratna Anjani, warga Prapen Indah, Kota Surabaya.
"Laporan yang diterima terjadi perampokan dengan cara menyekap orang yang ada di rumah tersebut, satu pembantu dan sopir. Pelaku menggunakan penutup kepala. Kemudian pelaku dilaporkan mengambil mobil Innova, recorder CCTV dan handphone," papar Kasubdit Jatanras AKBP Leonard Sinambela saat rilis di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (30/10/2018).
Dari olah TKP, polisi kemudian menangkap dua tersangka, yaitu mantan sopir Ratna, Rachmad Tito Ariyanto (26) dan Anggik Prasetiawan (32). Keduanya merupakan warga Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.
Menurut keterangan pelaku, pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Keduanya sempat mencari sejumlah uang tetapi tak menemukan apapun. Mereka lantas mengambil paksa kunci mobil dan STNK yang ada di rumah tersebut.
"Barang bukti ini dibawa ke Sidoarjo untuk dijual. Ada tersangka lain sebagai penadah, dijual sampai pindah ke tiga orang," ungkap Leonard.
![]() |
Mobil tersebut telah dijual kepada penadah di Sidoarjo seharga Rp 20 juta, sehingga belum dapat dihadirkan sebagai barang bukti.
Sementara itu, Leonard menyebut motif di balik perampokan yang dilakukan Rachmad dan Anggik tak hanya terkait ekonomi saja. Kabarnya pelaku sakit hati lantaran gaji yang diterimanya tak besar.
"Berdasarkan pengakuan, sakit hati, maksudnya upah yang dia terima selama bekerja dengan korban sedikit," tutur Leonard.
Baca juga: Ironi Pria Bermobil Pajero Curi Kotak Amal |
Rachmad sendiri mengaku pernah bekerja kepada pemilik mobil selama satu tahun. Awalnya ia hanya mengincar rumah kosong yang memiliki mobil, namun kemudian ia teringat oleh rumah mantan majikannya yang kebetulan sedang berlibur.
"Pernah kerja satu tahun sebagai driver, kita nyuri suruh cari gambaran rumah yang kosong. Tahu saya (kalau rumahnya kosong) kan rumah saya dekat, ada bus rekreasi, terus saya rundingan dengan teman," papar Rachmad.
Belakangan juga diketahui jika Rachmad sudah melakukan tindak pencurian sebanyak tiga kali. Namun baru kali ia mengaku mencuri mobil.
"Pernah tiga kali, di daerah Tenggilis. Kalau disini Kijang Innova sama tablet. Sebelumnya belum pernah nyuri mobil," tutupnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini