Mereka menyebut kubu lama yang telah habis masa jabatannya sebagai biang kericuhan. Kubu lama adalah kubu PPLP-PT pimpinan Soeja'i yang tak lain menjadi pendukung Rektor Unikama saat ini, Pieter Sahertian. Sedangkan kubu baru adalah PPLP-PT pimpinan Christea Frisdiantara yang telah diakui keabsahannya oleh Kemenristek Dikti (Pendidikan Tinggi).
Plt Ketua PPLP-PGRI Selamet Riyadi pun berharap pengurus lama legowo menyerahkan kepengurusan kampus kepada pengurus baru demi masa depan ribuan mahasiswa.
"Kami harap Pak Pieter sebagai rektor lama bersama pendukungnya, karyawan serta dosen legowo. Dan kami pengurus yang sah menurut Dikti bisa melanjutkan kepengurusan dan perkuliahan," terang Selamet ditemui detikcom di kediamannya Jalan Keben II Permai, Sukun, Kota Malang, Senin (15/10/2018).
Selamet mengakui saat kericuhan terjadi, ia tengah bertolak menuju luar kota. Ia kemudian menerima laporan bahwa ada gerakan perlawanan dari Joyce Soraya, dosen dan karyawan pendukung Pieter Sahertian.
"Saat itu, mahasiswa yang berkeinginan memprotes langkah Pieter yang menggelar wisuda pekan lalu. Padahal rektor baru sudah kami lantik yakni Koento Adji. Mahasiswa ingin rektor terpilih bisa segera memimpin kampus, tapi ada penolakan dan perlawanan dari pendukung rektor lama," cerita Selamet.
Ditambahkan Selamet, Joyce juga menggerakkan karyawan dan preman untuk melakukan perlawanan terhadap mahasiswa.
"Bu Joyce juga membawa preman untuk melawan mahasiswa. Mereka kejam menghadapi mahasiswa dengan kekerasan. Padahal mahasiswa datang untuk meminta persoalan internal segera terselesaikan," paparnya.
Pihaknya pun membantah telah menggerakkan mahasiswa untuk menyerbu atau menguasai kampus. Yang terjadi sebenarnya adalah gerakan itu murni datang dari inisiatif mahasiswa karena kesal dengan rektor lama dan pendukungnya yang tetap bertahan di dalam kampus.
"Jadi murni gerakan mahasiswa, karena mereka kesal. Rektor lama sudah habis masa jabatannya tetap bertahan di dalam kampus. Hal itulah membuat mahasiswa kesal dan ingin membawa rektor baru dilantik 4 Oktober 2018 lalu, untuk segera masuk ruangannya," beber Selamet.
Selamet bersama pengurus sah lainnya juga tak menutup adanya dialog dengan kubu Pieter. Namun dengan syarat, pertemuan itu juga menghadirkan dari Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti).
"Ada rencananya begitu, sesuai arahan dari kepolisian. Tapi kita minta ada Dikti hadir juga. Kalau tidak akan berat sebelah," tandas Selamet.
Selamet berharap rektor terpilih Koento Adji bisa segera memimpin Unikama, sehingga kehidupan kampus kembali berjalan normal.
"Kita harus pikirkan nasib 8 ribu mahasiswa yang sudah jauh-jauh untuk belajar di sini (Unikama)," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini