"Ada korban luka, sudah dievakuasi karena lemparan batu," ungkap Kapolsekta Sukun Kompol Anang Tri Hananta saat dikonfirmasi detikcom, Senin (15/10/2018).
Anang menambahkan, ada lima korban luka dari kedua kubu yang ditemukan akibat kericuhan ini. Korban luka dikarenakan lemparan baru di antara dua kelompok saat bentrokan terjadi.
Beruntung seluruh korban luka hanya mengalami luka ringan. Namun kesemua korban juga langsung dilarikan ke RS Soepraoen yang berjarak 3 km dari kampus.
Puluhan mahasiswa yang diduga pendukung kubu Cristea Frisdiantara menyerbu kampus dan menguasai ruang rektorat. Kubu Soeja'i yang berada di dalam kampus berusaha melawan. Kericuhan akhirnya pecah kedua kelompok saling melempar batu hingga mengakibatkan jatuhnya korban luka.
![]() |
Satu kompi gabungan aparat keamanan dari kepolisian dan TNI didatangkan ke lokasi untuk meredam situasi. Aparat keamanan akhirnya berhasil mengendalikan situasi sekitar pukul 10.15 WIB.
Mediasi kini tengah digelar oleh aparat keamanan agar bentrokan tak kembali terjadi. Aktivitas belajar-mengajar di kampus ini juga terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.
Konflik internal di Unikama seperti tak menemukan jalan damai. Kedua belah pihak yang berseteru mengklaim sebagai pengurus sah dari Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP-PT) PGRI yang menjadi penyelenggara pendidikan di Unikama.
PPLP pimpinan Christea Frisdiantara mengaku sebagai pengurus sah sesuai Surat Keputusan Kemenkum HAM, sementara PPLP pimpinan Soeja'i dikatakan telah habis masa jabatannya.
Karena konflik internal yang tak kunjung usai, Unikama bahkan sempat terancam dibekukan oleh Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini