"Memerangi berita hoaks secara sinergi bersama TNI dan stakeholder masyarakat dari kelompok tani untuk merasakan bersama-sama dalam menjaga keamanan untuk Kota Madiun," ujar Kapolresta Madiun AKBP Nasrun Pasaribu kepada wartawan di Sun Hotel Kamis (4/10/2018).
Pertemuan antara polisi dengan TNI kata Nasrun juga dihadiri sekitar 50 petani dari lima kecamatan di kota dan Kabupaten Madiun. Para petanipun telah mengikuti pembacaan ikrar bersama TNI dan Polri untuk memerangi berita hoaks yang berpotensi menebar kebencian.
"Bukan hanya petani tapi dengan semua stakeholder kita sinergitas secara bersama-sama untuk melaksanakan pemilu yang damai, rukun aman tertib dan sejuk dalam rangkaian Pileg dan pilpres 2019. Kita bersama BEM juga memerangi hoaks sacara sinergi bersama-sama," kata Nasrun.
Sementara itu Kapolres Madiun Kabupaten AKBP I Made Agus Prasatya secara terpisah menjelaskan, untuk memerangi hoax pihaknya juga merangkul masyarakat luas baik petani, pelajar, dan mahasiswa.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Pileg dan Pilpres 2019 di Kabupaten Madiun yang aman, damai dan sejuk. Salah satunya dengan memerangi maraknya hoaks di medsos," kata Made Agus.
Dikatakan Made Agus, pihaknya juga memerintahkan semua jajaran Kapolsek untuk memantau aktivitas media sosial yang sangat rawan menjadi sasaran penyebaran berita hoax.
Sementara itu Bupati Madiun H. Ahmad Dawami tidak ingin berita hoaks mempengaruhi warganya. Dirinya yakin masyarakat Madiun sudah pandai membedakan berita benar dan salah.
"Kami semua tidak ingin masyarakat lsngsung percaya berita bohong, saya yakin warga saya sudah pandai dan mengerti mana itu berita bohong dan mana berita benar," jelas Kaji Mbing sapaan akrab bupati Madiun. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini