Hal yang Terungkap dari CCTV Sebelum Ledakan SMAN 72 Jakarta

Hal yang Terungkap dari CCTV Sebelum Ledakan SMAN 72 Jakarta

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 11 Nov 2025 09:03 WIB
Anggota Brimob menjaga kawasan SMA Negeri 72 Kelapa Gading setelah terjadi ledakan, Jumat (7/11/2025).  Ledakan diduga bersumber dari speaker di area masjid sekolah.
Anggota Brimob menjaga kawasan SMA Negeri 72 Kelapa Gading setelah terjadi ledakan, Jumat (7/11/2025). (Gilang Faturahman/detikcom)
Jakarta -

Rekaman CCTV menjadi salah satu bahan petunjuk yang didalami Polri terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Rekaman CCTV mengungkap fakta baru sebelum terjadinya ledakan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto mengatakan siswa terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta membawa tas jinjing dan tas sekolah pada hari kejadian.

"Kita menjawab tadi temuan ini memang, kalau dilihat dari CCTV, kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing. Itu semua barang-barang berada di dalam situ," kata Kombes Bhudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (10/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap ada tujuh peledak yang ditemukan di SMAN 72 Jakarta. Sebanyak empat peledak telah meledak dan tiga lainnya ditemukan masih utuh.

ADVERTISEMENT

"Tapi mungkin ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, sehingga barang ini tidak meledak," ujar Bhudi.

"Artinya, dari tujuh bahan peledak tadi yang sudah meledak adalah empat, tersisa tiga yang belum," imbuhnya.

Tim dari Satuan Gegana dan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri dikerahkan untuk melakukan penyisiran di area masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025), usai terjadinya ledakan yang melukai puluhan siswa.Tim dari Satuan Gegana dan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri dikerahkan untuk melakukan penyisiran di area masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025), usai terjadinya ledakan yang melukai puluhan siswa. (Gilang Faturahman/detikcom)

Dia mengatakan detail hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta ini akan disampaikan dalam konferensi pers bersama pihak Gegana, Densus, dan Puslabfor Polri yang rencananya akan digelar Selasa (11/11).

Bhudi mengatakan pihaknya masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku, termasuk mencari kemungkinan pihak yang mengajari pelaku. Polisi akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) untuk memantau konten sensitif.

Terduga Dipindah ke RS Polri

Siswa terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta dipindah dari RS Islam Jakarta ke RS Polri Kramat Jati. Dia dipindahkan untuk mencegah infeksi.

"Di RS Polri kita sudah membentuk tim terpadu. Selain dari penanganan medis, tapi juga psikis. Dan juga guna menghindari, kalau di RS sebelumnya anak ini ditaruh dalam satu ruangan yang ada beberapa orang. Sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi, makanya di RS Polri dalam satu ruangan," kata Bhudi.

Pemindahan juga dilakukan untuk memudahkan polisi mendalami kasus tersebut. Terduga pelaku akan dimintai keterangan setelah kondisinya sudah membaik.

Seperti korban, siswa terduga pelaku peledakan ini juga diberi pendampingan psikologis. Kondisi siswa tersebut dilaporkan membaik.

"Selanjutnya memudahkan juga penyidik untuk bisa mendalami informasi. Karena yang bersangkutan sudah dalam kondisi sadar. Apabila dalam perkembangan kondisi kesehatan semakin baik, itu akan lebih memudahkan penyidik untuk meminta keterangan," ujarnya.

Kondisi SMAN 72 Kelapa Gading Usai Ledakan, Aparat Masih Berjaga Pagi IniAparat Masih berjaga di SMAN 72 Jakarta pada Senin (10/11) pagi (Taufiq Syarifudin/detikcom)

Ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat (7/11) saat khotbah solat Jumat yang mengakibatkan 96 orang terluka. Senjata mainan laras panjang dan pendek ditemukan di lokasi ledakan.

Rumah Terduga Pelaku Digeledah

Polisi menggeledah rumah siswa terduga pelaku insiden ledakan SMAN 72 Jakarta. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah pelaku.

"Memang ada beberapa barang, buku, dokumen yang disita, diambil, dibawa oleh Puslabfor," kata Kombes Bhudi.

Bhudi mengatakan benda-benda yang disita akan dijadikan barang bukti jika punya kaitan dengan kasus peledakan. Penyidik masih meneliti barang bukti tersebut.

Terduga Pernah Curhat

Polisi mengungkap siswa terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta sempat curhat. Curhatan itu disalurkan melalui tulisan dan gambar.

"Dari hasil pemeriksaan awal, ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan, tetapi tidak secara frontal. Menyampaikan dengan tulisan, gambaran-gambaran," kata Kombes Bhudi.

Belum ada informasi detail terkait curhatan pelaku. Polisi mengimbau pihak sekolah untuk lebih peka terhadap kondisi para siswa buntut kejadian tersebut.

"Makanya tadi kami sampaikan di sinilah kepedulian kita bersama. Kita sebagai orang tua, pada saat anak-anak di sekolah melaksanakan pendidikan belajar mengajar, inilah yang harus kita ajak untuk menggugah, apakah tulisan di dinding di meja. Apabila kita cepat dan tanggap mungkin kita bisa memitigasi mengeleminir kejadian yang lebih besar," jelasnya.

Lihat Video 'CCTV Ungkap Pelaku Bawa 2 Tas Sebelum Ledakan SMAN 72':

Halaman 2 dari 3
(jbr/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads