Didampingi Ketua DPW Nasdem DKI Jakarta, Hasan Aminuddin, Ma'ruf menyapa ribuan santri dan santriwati di Ponpes Zainul Hasan Genggong. Dalam kesempatan itu, Ma'ruf meminta restu dan dukungan untuk maju sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo.
Dikatakan Ma'ruf, santri tak hanya bisa berkutat di bidang keagamaan saja, namun juga bisa memiliki peranan yang sama dengan yang lain, baik di bidang politik maupun pemerintahan.
"Santri itu bisa jadi siapapun, baik presiden ataupun wakil presiden. Semisal saya dipilih pak Jokowi jadi calon wakilnya, ada juga Alm Gusdur yang merupakan presiden RI ke-4. Beliau kan juga santri,"ujar Ma'ruf di hadapan para santri, Jum'at (28/09/2018).
![]() |
Namun saat ditanya wartawan, Ma'ruf mengaku kunjungannya ke Ponpes Zainul Hasan Genggong hanya untuk bersilaturahmi dengan para kiai.
Disinggung terkait manuver yang sama dengan cawapres nomor urut dua, Sandiaga Uno yang juga tengah menggelar safari politik di Jatim, termasuk Probolinggo, Ma'ruf enggan menanggapi hal itu.
"Saya pikir hal itu wajar saja, masing-masing punya komunitas. Tentunya komunitas Sandiaga Uno berbeda dengan kita. Kalau saya pastinya komunitas pesantren dan para kyai," tukas Ma'ruf.
Lebih lanjut Ma'ruf juga menjelaskan, terkait hasil ijtima ulama tentang Capres dan Cawapres dalam Pemilihan Presiden 2019, Ma'ruf menyerahkan sepenuhnya kepada para ulama.
"Ulama itu tak perlu diajari. Biarlah mereka yang menentukan sendiri pilihannya. Mereka itu punya ilmu dan caranya berbeda. Ada yang caranya biasa-biasa saja, ada juga lewat istikharah," tandasnya.
Usai dari Ponpes Zainul Hasan Genggong, Ma'ruf akan melanjutkan kunjungan silaturahminya ke Ponpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.
Simak Juga 'Indikator: Citra Jokowi Ungguli Prabowo, Sandi Ungguli Ma'ruf ':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini