Demo ini sempat terjadi keributan antara mahasiswa dan salah satu anggota dewan DPRD Jambi. Di mana mereka meminta masuk ke dalam gedung dewan untuk meletakkan keranda jenazah dan boneka pocong di dalam gedung karena dianggap bertanggung jawab atas hukum yang bebas korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPRD Jambi AR. Syabandar menolak sekelompok mahasiswa masuk ke dalam gedung untuk menyampaikan aspirasi mereka. Sementara itu di dalam sedang berlangsungnya rapat Paripurna.
Pantau detikcom di lapangan. Demo ini masih terus berlangsung hingga Kamis (13/9/2018) siang di kantor DPRD Jambi. Sempat terjadi aksi lempar-lemparan dalam aksi unjuk rasa tersebut. Berbagai petugas kepolisian juga turut mengamankan aksi unjuk rasa itu.
Mahasiswa masih bertahan di seputaran gedung DPRD Jambi untuk dapat memasuki gedung tersebut. Polisi masih berjaga-jaga dalam aksi unjuk rasa kali ini, karena unjuk rasa kali ini sempat memanas.
Inilah beberapa poin yang diminta sekelompok mahasiswa dalam aksi unjuk rasa kali ini :
1. Mendesak pemerintah Jokowi-JK untuk secepatnya menstabilkan ekonomi bangsa.
2. Meminta pemerintah Jokowi-JK untuk tanggungjawab atas reformasi hukum yang bebas korupsi
3. Mendesak Jokowi-JK untuk mencabut Perpres nomor 20 tahun 2018 tentang penggunaan tenaga kerja asing.
Apabila 3 poin itu tidak dipenuhi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya Aliansi Mahasiswa Jambi meminta Presiden dan wakil Presiden Jokowi-JK mundur dari kursi jabatannya.
Simak Juga 'Jokowi Ibaratkan Situasi Ekonomi Dunia, Avengers Hadapi Thanos':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini