"Tampaknya kartu lama dimainkan kembali. Seperti Obor Rakyat di Pemilu yang lalu. Muzani (Sekjen Partai Gerindra) sudah mengakui bahwa yang membuat koran tersebut adalah kawan dekat Pak Prabowo," ujar Ketum PSI, Grace Natalie kepada detikcom, Sabtu (1/9/2018).
Grace menilai, pembuatan koran Independent Observer membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal itu melihat biaya pembuatan koran terbitan nasional yang ada saat ini. Apalagi untuk proses produksi dan distribusinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, buat koran itu butuh biaya besar. tim redaksi, biaya produksi dan distribusi. saat ini koran nasional yang sudah dikenal saja berjuang keras di tengah arus media online," kata Grace.
Adanya koran Independent Observer yang diduga sebagai propaganda juga menyudutkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Konten juga tak seimbang karena lebih mengunggulkan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno.
"Dari segi konten sangat terang benderang terkait Pilpres dengan mengangkat pasangan PS-SU dan mendiskreditkan pasangan Pak Jokowi- Kiai Ma'ruf," jelas Grace.
Sebelumnya, dari foto koran yang dilihat detikcom, headline koran tersebut bertulisan 'New Hope Vs Unfulfilled Promises' (Harapan Baru Vs Janji-janji yang Belum Terpenuhi). Dua ilustrasi pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf, tampak menghiasi headline koran itu.
Muzani mengakui Independent Observer diterbitkan oleh sekelompok orang yang memiliki kedekatan dengan Prabowo. Namun ia menegaskan koran tersebut tak terafiliasi dengan Gerindra.
"Ya memang ada beberapa sekelompok orang dekat dengan Pak Prabowo mencoba membuat penerbitan itu setahu saya," ujar Muzani saat dimintai konfirmasi di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (31/8/2018). (nkn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini