Ada Koran Propaganda Prabowo Vs Jokowi, PKB: Buka Ruang Perselisihan

Ada Koran Propaganda Prabowo Vs Jokowi, PKB: Buka Ruang Perselisihan

Elza Astari Retaduari - detikNews
Sabtu, 01 Sep 2018 16:30 WIB
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Koran propaganda berbahasa Inggris dengan nama 'Independent Observer' belakangan ramai dibicarakan. PKB menilai koran yang dibuat orang dekat Prabowo Subianto itu bisa membuka ruang perselisihan.

"Soal koran propaganda itu harus kita cek betul siapa pemiliknya, tetapi menurut saya koran-koran seperti itu tidak baik karena akan memberi dan membuka ruang perselisihan dari berita-berita yang disampaikan di tengah-tengah masyarakat," ujar Sekjen PKB Abdul Kadir Karding kepada detikcom, Sabtu (1/9/2018).

Gambar headline koran Independent Observer beredar melalui pesan pada aplikasi WhatsApp. Headline koran tersebut bertulisan 'New Hope Vs Unfulfilled Promises' (Harapan Baru Vs Janji-janji yang Belum Terpenuhi). Dua ilustrasi pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf, juga tampak menghiasi headline koran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Karding mengimbau semua pihak membangun kampanye dengan tone-tone yang positif. Semua elite juga diharapkan memberi pesan yang membangun meski bersaing pada kontestasi Pilpres 2019.

"Pesan-pesan yang baik, bukan pesan-pesan kejelekan-kejelekan, atau penghinaan, bukan pesan-pesan yang memberikan dampak pada terpecahnya persaudaraan masyarakat, pesan-pesan yang membangun reaksi balik oleh kelompok-kelompok tertentu," tutur Karding.

Ada Koran Propaganda Prabowo vs Jokowi, PKB: Buka Ruang PerselisihanHeadline koran Independent Observer. (Dok Istimewa)

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini juga mengajak masyarakat ikut membangun iklim positif dalam perhelatan pilpres. Ini, menurut Karding, agar semua pihak tetap bersatu walau berbeda pilihan.

"Yang kita bangun adalah pesan-pesan yang membangun persatuan, pilpres tetap berjalan dengan damai, menghasilkan pemimpin yang baik, kesatuan-kesatuan tetap kokoh sebagai NKRI," ucap anggota Komisi III DPR RI itu.

Seperti diketahui, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui koran Independent Observer memang diterbitkan oleh sekelompok orang yang memiliki kedekatan dengan sang ketum, Prabowo. Namun ia menegaskan koran tersebut tak terafiliasi dengan Gerindra. Koran itu diduga diterbitkan kubu Prabowo-Sandiaga Uno untuk melawan Jokowi-Ma'ruf Amin.


"Ya memang ada beberapa sekelompok orang dekat dengan Pak Prabowo mencoba membuat penerbitan itu setahu saya," ujar Muzani saat dimintai konfirmasi, Jumat (31/8).

Politikus PDIP Charles Honoris mengimbau pihak yang membuat koran ini waspada agar kasus Obor Rakyat tidak terulang. Tabloid Obor Rakyat terbukti digunakan pembuatnya untuk mencemarkan nama baik Jokowi pada Pilpres 2014. Aktor intelektual tabloid itu, Setiyardi dan Darmawan Sepriyosa, yang disebut sebagai pendukung Prabowo, divonis 8 bulan penjara.

"Ingat kasus Obor Rakyat. Segala hal ada konsekuensi hukumnya," ungkap Charles, Sabtu (1/9).



Tonton juga 'Megawati dan Ma'ruf Amin Hadiri Rakornas PDIP':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads