Soal #2019GantiPresiden, Seskab: Semua Harus Sabar dan Tahan Diri

Soal #2019GantiPresiden, Seskab: Semua Harus Sabar dan Tahan Diri

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 29 Agu 2018 12:31 WIB
Foto: Demo tolak #2019GantiPresiden. (Mochamad Solehudin-detikcom)
Jakarta - Gerakan #2019GantiPresiden kembali marak setelah terjadi penolakan di beberapa daerah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengimbau agar semua pihak bersabar dan menahan diri.

"Sebenarnya semua orang harus bersabar menahan diri," kata Pramono Anung di kantornya, Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (29/8/2018).


Pramono mengatakan, sebentar lagi proses tahapan pemilu akan masuk, yakni dengan dimulainya penetapan capres dan cawapres pada 20 September 2018. Kemudian pada 23 September 2018, dimulai kampanye.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kemudian ini, kan ini masih debatable, domain kampanye atau tidak, tetapi begitu nanti mau masuk 23 September sebenarnya mau ngapain aja monggo-monggo saja. Karena ini adalah bagian dari proses pendidikan kita," katanya.

"Jadi kalau kemudian ada pro-kontra di masyarakat inikan kenyataan. Tetapi kalau semua bisa menahan diri, dan 23 September kalau memang itu mau digulirkan ya monggo-monggo saja," katanya.

Gerakan #2019GantiPresiden ramai lagi. Gerakan itu semula digagas oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera pada Maret 2018 lalu.

Sejak bulan itu, gerakan ganti presiden ramai di telinga masyarakat dan kontroversial. Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sempat mengatakan gerakan ganti presiden sulit terbendung.


Tagar #2019GantiPresiden kemudian nongol di berbagai kegiatan, mulai dari Car Free Day (CFD) sampai demo-demo.

Tapi, baru-baru ini gerakan tagar #2019GantiPresiden kembali jadi sorotan menjelang kampanye Pilpres 2019. Aksi maupun deklarasi #2019gantiPresiden ramai lagi dilakukan di berabagai daerah. Namun, gerakan itu banyak di tolak warga, seperi di Bandung, Pekanbaru, dan Surabaya.


Simak Juga 'Kata Bamsoet soal #2019GantiPresiden':

[Gambas:Video 20detik]

(jor/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads