"Memang ada seperti monyet ekor panjang turun, tapi hingga hari ini kondisi itu masih normal, jumlahnya tidak banyak. Dan indikasinya turun mencari makan karena di hutan kemungkinan berkurang, jadi bukan karena aktivitas Gunung Merapi," kata Kasubbag TU Balai TNGM, Akhmadi, Senin (20/8/2018).
Sejumlah satwa yang hidup di TNGM di antaranya monyet ekor panjang, lutung, dan rusa. Ada juga burung Elang Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di musim kemarau tidak jarang turun sampai perkebunan warga, di beberapa titik lain juga, cari makan. Jadi tidak bisa langsung diartikan satwa turun karena status Merapi Waspada atau munculnya kubah lava baru," jelasnya.
Diwawancara terpisah, Komandan SAR Linmas Kaliurang, Kiswanta mengungkapkan memang ada laporan monyet yang berhabitat di kawasan Tlogo Muncar turun hingga ke kawasan Tlogo Putri dan sekitar bumi perkemahan Kaliurang. Monyet-monyet itu mengambil buah-buahan di kebun milik warga.
"Masuk musim kemarau ini kemungkinan stok makanan di hutan menipis," ujarnya.
Petugas Balai TNGM terus memantau kondisi terkini kawasan TNGM. Sejumlah petugas juga disiagakan di posko yang tersebar di 7 resort TNGM, di Kabupaten Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali yang wilayahnya berbatasan langsung dengan kawasan TNGM.
Selain pantauan terhadap aktivitas satwa, petugas juga mengawasi agar tidak ada pendaki yang nekat naik ke puncak Merapi. Sejak Gunung Merapi dinaikkan statusnya dari Normal menjadi Waspada, radius 3 kilometer dari puncak Merapi dilarang untuk aktivitas penduduk dan pendaki. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini