"Kalau soal pengiriman (WA), tanya (ke yang bersangkutan), ya. Semua wali kota saya telepon satu-satu," kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pascapencopotan, beberapa wali kota mengaku belum mendapat surat resmi pencopotan. Bahkan mereka yang belum mendapat penugasan baru mengaku tidak mendapat tunjangan.
"Suratnya nanti dicek prosedur saja, kalau SK-nya semuanya tidak ada pelantikan sebelum ada keputusan, jadi sudah ada SK-nya. Sudah semua tanda tangan, tapi karena ini berjalan cepat, jadi nanti saya cek administrasinya," kata Anies.
Anies mengatakan pascapencopotan wali kota ini dijadikan bahan evaluasi. Dari keputusannya itu, Eks Mendikbud tersebut menganggap jadi bisa melihat kualitas rekan kerja.
"Bagi saya, ini juga ujian kok, ujian siapa? Ya ujian. Ya, biasa dalam birokrasi itu ada keputusan dijalankan. Dan di situ ada yang kita bisa kemudian me-review kok, bagaimana orang bisa bereaksi terhadap keputusan. Malah itu membantu memberikan masukan kepada saya, mana yang bisa ajak kerja sama, mana yang saya tidak bisa kerja sama. Nggak apa-apa, nanti prosedurnya kita cek," papar Anies.
Meski demikian, Anies mengatakan proses penyegaran wali kota yang dilakukan sudah melalui tahapan seleksi. Anies menyebut ada catatan yang jadi penilaian.
"Tentunya ada kita dapat catatannya, ada record-nya. Saya tuh berkomunikasi dengan KASN. Cuma, saya tidak berkomunikasi kepada publik. Tetapi bukan berarti kami tidak berkomunikasi. Karena itu, insyaallah yang kami jalankan ini benar," jelas Anies. (idn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini