"Kalau namanya Koalisi Keummatan, maka yang tepat diusung jadi presiden adalah Habib Rizieq," kata Taufiqulhadi kepada wartawan, Minggu (3/6/2018).
"Kalau tokoh di luar itu, belum tentu pernah bersama umat. Salah-salah tokoh yang didukung tersebut justru dulu pernah pernah menyakiti umat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ketika saya kuliah dulu tahun '80-an, dosen saya Pak Amien Rais. Beliau menceritakan kepada kami bagaimana penguasa Orde Baru sangat membenci politik umat. Jadi hati-hati, jangan-jangan kita ingin umat lebih baik, justru yang muncul tokoh-tokoh yang terkait dalam klik yang pernah membenci umat di masa lalu," sebut dia.
Taufiqulhadi pun khawatir 'umat' hanya dijadikan komodifikasi politik. Oleh karena itu, menurutnya lebih baik Habib Rizieq menjadi satu-satunya tokoh yang dimunculkan dari Koalisi Keummatan.
"Saya khawatir nanti umat jadi konsumsi politik saja. Umat jadi barang dagangan politik. Tapi kalau Habib Rizieq yang dimunculkan itu lebih tepat, karena beliau memang mubalig. Beliau dekat dengan umat," tutur anggota DPR yang duduk di Komisi III itu.
Habib Rizieq Syihab mendorong Gerindra-PAN-PKS-PBB mendeklarasikan dukungannya kepada capres Prabowo Subianto. Ada nama yang dipilih Rizieq untuk menyebut koalisi pro-Prabowo ini: Koalisi Keummatan.
Gerindra, PKS, PAN, dan PBB menyambut baik dorongan Habib Rizieq itu. Hanya saja berbeda dengan tiga parpol lainnya, PAN mengatakan keputusan soal pasangan capres/cawapres Koalisi Keummatan akan menemukan kesulitan.
Tonton juga 'Saat Prabowo-Amien Bertemu Rizieq di Mekah':
(tsa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini