"Kemarin hasil evaluasi saya kasih warning kepada tim-tim itu, sosialisasi terlalu minim, maksudnya (penutupan) benar, tapi sosialisasi terlalu minim sehingga masyarakat tidak tahu," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Yusuf mengatakan masyarakat juga tak terlalu dilibatkan dalam uji coba penutupan tersebut. Seharusnya, menurut dia, perwakilan masyarakat dilibatkan dalam sosialisasi penutupan tiga simpang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun memerintahkan jajarannya untuk terus melakukan sosialisasi terkait rekayasa lalin. Menurut dia, maksud penutupan tiga simpang itu baik.
"Segala bentuk, sosialisasi melalui media, yang penting pesan itu sudah nyampai kemana-mana. Nanti kaji lagi," imbuh dia.
Sebelumnya, Pemprov DKI menyatakan akan kembali melakukan uji coba penutupan persimpangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, perlu sosialisasi yang maksimal untuk menerapkan kebijakan itu.
"Mampang akan dicoba tapi harus dengan sosialisasi yang cukup sehingga masyarakat mengerti bahwa ini alternatifnya mereka berputar di mana," kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/5).
Uji coba penutupan itu sempat mendapatkan protes dari masyarakat setempat. Warga bahkan membongkar beton separator di tiga simpang itu.
Selain diprotes warga, penutupan di salah satu persimpangan itu disebut sebagai penyebab keterlambatan damkar tiba di lokasi kebakaran di Jalan Kemang Utara 9, yang terjadi pada Sabtu (19/5). Peristiwa tersebut menewaskan 1 orang anak.
(knv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini