"Mampang akan dicoba tapi harus dengan sosialisasi yang cukup sehingga masyarakat mengerti bahwa ini alternatifnya mereka berputar di mana," kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2018).
Saksikan juga video terkait keberlanjutan penutupan Simpang Mampang berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga menjelaskan penutupan persimpangan dinilai lebih efektif. Dia mengatakan akan tetap menampung aspirasi warga untuk menerapkan kebijakannya tersebut.
"Kalau berputar di satu titik akan memakan waktu 7 menit, kalau tidak akan memakan waktu 9 menit, kelihatannya sebetulnya jauh tapi lancar atau pendek tapi padat. Itu yang jadi opsi, nanti masyarakat tentukan sendiri," paparnya.
Sebelumnya, penutupan tiga persimpangan di Jalan Mampang Prapatan terpaksa dihentikan karena mendapat protes dari warga sekitar. Sandiaga memastikan tanggapan dari warga akan dijadikan bahan evaluasi.
"Bagi kami, ini adalah sebuah bahan evaluasi bahwa kita ingin memberikan kinerja dan keselamatan lalu lintas yang lebih baik dan tentunya butuh dukungan masyarakat," ujar Sandiaga di Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/5).
Selain diprotes warga, penutupan di salah satu persimpangan itu disebut sebagai penyebab keterlambatan damkar tiba di lokasi kebakaran di Jalan Kemang Utara 9, yang terjadi pada Sabtu (19/5). Peristiwa tersebut menewaskan 1 orang anak.
Saksikan juga video "Sandi hentikan rekayasa lalin di Mampang":
(fdu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini