PM Malaysia Najib Razak mengucapkan terima kasih kepada warga Malaysia yang menggunakan hak pilih dalam pemilu ke-14 ini. Meski sempat diwarnai serangan telepon spam, PM Najib menyebut pemilu berjalan aman.
Terima kasih kepada semua pengundi yang turun menunaikan tanggungjawab, petugas pilihan raya yang amanah dalam menjalankan tanggungjawab, dan penguatkuasa keselamatan yang memastikan proses berlangsung dalam keadaan aman. #PRU14
— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) May 9, 2018
Sebagian besar tempat pemungutan suara (TPS) di Malaysia resmi ditutup pukul 17.00 waktu setempat, atau pukul 16.00 WIB. Namun proses pemungutan suara masih dilanjutkan bagi pemilih yang telah mengantre. Terlebih antrean panjang dilaporkan terjadi di sejumlah TPS.
Bagi TPS yang telah menyelesaikan proses pemungutan suara, petugasnya sibuk menyegel kotak suara. Kantor berita Bernama melaporkan sejumlah kotak suara dari beberapa TPS telah dibawa ke pusat penghitungan setempat.
![]() |
Penghitungan suara akan digelar segera setelah TPS ditutup. Diperkirakan hasil awal akan bisa diketahui secepatnya pukul 18.30 waktu setempat.
Namun hasil pemilu secara keseluruhan baru bisa diketahui setidaknya pada Rabu (9/5) tengah malam waktu setempat. Untuk mengetahui hasil akhir pemilu Malaysia, tetap simak berita-berita detikcom.
Usai dua pemilih meninggal saat mengantre pemilu Malaysia, kini seorang petugas TPS di Pahang dilaporkan meninggal dunia. Petugas TPS bernama Rozaliza Mohd Said (49) ini meninggal dunia saat ditugaskan mengawal pemungutan suara di TPS Balai Raya, Kampung Baru, Sampalit Pahang.
Rozaliza awalnya mengeluh sakit perut dan diantar putrinya ke toilet untuk buang air besar. Namun tiba-tiba Rozaliza ambruk di luar toilet. Dia tak sadarkan diri usai ambruk dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Penyebab kematian petugas TPS ini masih misterius. "Putri korban menyebut ibunya tidak menderita penyakit apapun," sebut Inspektur Kepolisian setempat, Wan Zahari Wan Busu.
Satu lagi pemilih di Malaysia meninggal dunia saat mengantre. Seorang wanita berusia 54 tahun jatuh pingsan dan meninggal di tengah antrean.
Rokiah Sulung tiba-tiba jatuh pingsan pukul 08.20 waktu setempat, saat sedang mengantre di TPS yang ada di SMK Pulau Serai, Dungun, Terengganu. Dia ditemani oleh putri sulungnya, Nurzita Md Nur (36).
Usai jatuh pingsan, Rokiah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis yang ada di lokasi. Putri Rokiah, Nurzita, menyebut ibundanya menderita tekanan darah tinggi.
Rokiah merupakan satu dari dua orang yang meninggal saat mengantre. Satu orang lainnya merupakan seorang kakek bernama Lor Voon Chor (78) yang jatuh pingsan dan meninggal saat menunggu dalam antrean. Keluarga menyebut Lor menderita gangguan jantung dan paru-paru, juga diabetes.
Antrean panjang terpantau di sejumlah TPS yang ada di berbagai wilayah Malaysia hingga Rabu (9/5) siang waktu setempat. Hingga pukul 13.00 waktu setempat, kantor berita Bernama melaporkan sudah 55 persen dari total pemilih terdaftar, yang mencapai sekitar 14 juta orang, telah memilih.
![]() |
Tidak sedikit pemilih yang harus menunggu dalam antrean sangat panjang sebelum menggunakan hak suara mereka. Beberapa tampak membawa payung untuk melindungi diri dari terik matahari.
![]() |
Waktu pemilihan ditetapkan dari pukul 08.00 waktu setempat hingga 17.00 waktu setempat. Namun sejumlah TPS yang hanya memiliki sedikit jumlah pemilih, tutup lebih awal. Seperti dua TPS di Sarawak yang tutup sejak pukul 11.00 waktu setempat.
![]() |
Kericuhan saat mengantre untuk menggunakan hak suara sempat terjadi di Selangor. Warga yang sedang mengantre di TPS Balai Mesyuarat Taman Bukit Serdang sempat bersitegang saat sejumlah orang tiba-tiba menyerobot antrean.
Para pemilih yang marah sempat berteriak 'Antre!' ke arah sekelompok orang yang tak mau tertib mengantre.
![]() |
Situasi semakin buruk saat gerombolan orang yang menyerobot antrean semakin banyak. Mereka yang menyerobot enggan masuk ke antrean panjang yang sudah mencapai sekitar 1 kilometer. Dua pemilih akhirnya menjadi sukarelawan untuk mengatur massa. Salah satu dari mereka, Brandan Tan (25), memutuskan turun tangan karena situasi tak terkendali.
Salah satu pemilih, Lam Pui Yue (33), mengaku mendengar orang-orang mengeluhkan antrean yang berantakan. Beberapa mengeluh bahwa menunggu lama bisa memudarkan semangat memilih.
Situasi mereda setelah tali rafia digunakan untuk merapikan barisan antrean. TPS Balai Mesyuarat Taman Bukit Serdang ini mampu menampung 6.800 pemilih.
Seorang nenek berusia 94 tahun menggunakan hak pilihnya untuk ke-14 kali dalam pemilu Malaysia pada Rabu (9/5) ini. Dengan naik kursi roda, nenek bernama Che Don Abdul Rahman ini diantar ke TPS Titi Gajah di Alor Setar, Kedah.
Pemilu kali ini merupakan pemilu ke-14 yang digelar Malaysia sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1957 silam. Ini berarti nenek Che Don telah mengikuti pemilu sejak tahun 1959, yang merupakan pemilu pertama Malaysia.
![]() |
Warga Malaysia berbondong-bondong menggunakan hak pilihnya dalam pilihan raya umum (PRU) atau pemilu ke-14. Beberapa dari mereka berharap terjadi perubahan perekonomian saat pemerintahan yang baru terpilih.
Kepada detikcom, Rabu (9/5/2018), salah satu warga Malaysia, Dania (53), mengakui harga kebutuhan pokok di Malaysia semakin mahal belakangan ini. Dania yang bekerja sebagai sekretaris ini menyatakan naiknya harga membuat dirinya sulit menabung.
"Setelah election ini, saya harap ekonomi akan bertambah baik dan akan ada perubahan ekonomi dari yang sekarang," harap Dania yang ditemui usai menggunakan hak suara di salah satu TPS yang ada di Sekolah Jenis Kebangsaan (Tamil), Kuala Lumpur.
![]() |
Warga Malaysia lainnya, Ahlal (65), juga berharap ada perekonomian akan membaik. Dia berharap agar perubahan yang terjadi di Malaysia nantinya menuju ke arah yang lebih Islami.
"Saya harap kerajaan dapat memberi perubahan. Khususnya dalam penegakan hukum yang Islami. Isu-isu kekeluargaan juga, termasuk di isu ekonomi," ucap Ahlal kepada detikcom.
![]() |
Posko koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin PM Malaysia Najib Razak dan posko koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir Mohamad didirikan saling berdekatan di Kuala Lumpur. Kedua koalisi bersaing sengit dalam pemilu atau pilihan raya umum (PRU) ke-14.
Pantauan detikcom di Jalan Lengkok Abdullah, Kuala Lumpur, Rabu (9/5/2018), kedua posko itu itu dihiasi oleh bendera dari masing-masing koalisi.
![]() |
![]() |
Koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin PM Malaysia Najib Razak menyediakan sejumlah mobil golf untuk sarana antar-jemput para pemilih. Mobil golf berukuran besar ini dipasangi bendara BN dan hilir mudik mengantar pemilih ke TPS.
Pantauan detikcom di Had Sempadan Pusat Mengundi atau TPS di Sekolah Rendah Agama, Kampung Bharu, Kuala Lumpur, Rabu (9/5/2018), pukul 13.31 waktu setempat, terdapat sejumlah mobil golf yang dipakai untuk antar-jemput para pemilih.
Salah satu panitia, Ridzuen, menyebut sarana antar-jemput ini disediakan untuk mempermudah warga yang jarak rumahnya cukup jauh ke TPS.
![]() |
Banyak politikus Malaysia, baik dari koalisi Barisan Nasional yang berkuasa maupun dari oposisi Pakatan Harapan, yang telepon genggamnya dibanjiri panggilan spam nonstop dari nomor asing. Hal ini mengganggu komunikasi mereka dengan partai masing-masing, terutama saat pemungutan suara berlangsung.
"Telepon-telepon yang diserang oleh spam ini tidak bisa beroperasi seperti biasa. Ini juga termasuk banyak situs Barisan (BN) yang tidak bisa diakses," ujar PM Malaysia Najib Razak.
"Saya telah memerintahkan dilakukannya tindakan segera," imbuh PM Najib via Twitter.
Laporan soal panggilan spam ini datang dari berbagai pihak, tidak hanya politikus pemerintah tapi juga politikus oposisi. Namun tidak ada satupun yang mengungkapkan pihak siapa yang mereka curigai ada di balik 'trik kotor' ini.
Survei terbaru dari lembaga survei independen Merdeka Center pada Selasa (8/5) atau sehari sebelum pemilu menunjukkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin PM Najib Razak masih akan berkuasa, meski kehilangan suara populer dibanding pemilu 2013.
Merdeka Center menyebut koalisi BN akan meraup 37,3 persen suara populer di wilayah Semenanjung Malaysia. Jumlah ini menurun dari angka 40,3 persen yang diprediksi survei pekan lalu. Koalisi oposisi pimpinan Mahathir Mohamad diprediksi akan meraup 43,4 persen suara. Jumlah ini menurun sedikit dari angka survei pekan lalu, yang mencapai 43,7 persen suara.
Meski kalah dalam suara populer dari oposisi, koalisi BN diprediksi akan memenangkan 100 dari total 222 kursi Dewan Rakyat. Koalisi oposisi pimpinan Mahathir diprediksi meraup 83 kursi. Hasil perolehan untuk 37 daerah pemilihan (dapil) lainnya dinyatakan terlalu tipis untuk diprediksi.
Dibutuhkan sedikitnya 112 kursi Dewan Rakyat untuk bisa memenangkan pemilu dan membentuk pemerintahan. Koalisi BN dalam pemilu 2013 lalu memenangkan 133 kursi Dewan Rakyat, meski kalah dalam perolehan suara populer dari oposisi.
Seorang kakek berusia 78 tahun meninggal dunia saat mengantre untuk memilih. Sebelum meninggal, kakek bernaam Lor Voon Chor ini pingsan saat menunggu dalam antrean. Lor yang menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan ini, ditemani istri dan anaknya saat mengantre.
Insiden ini terjadi saat Lor sedang mengantre di tempat pemungutan suara di Taman Petaling. Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, Lor tiba-tiba pingsan. Petugas medis yang dikerahkan ke lokasi, menyatakan Lor meninggal dunia pukul 09.45.
Penyebab kematian Lor belum diketahui pasti. Namun keluarganya menyebut Lor menderita gangguan jantung dan paru-paru, juga diabetes.
PM Malaysia, Najib Razak, mengajak serta ibundanya, Rahah Noah, saat menggunakan hak suara di Pekan, Pahang. Najib menyebut, ibundanya tetap semangat mengikuti pemilu meski duduk di kursi roda.
Via Twitter, Najib memposting foto-foto dirinya mendorong kursi roda sang ibunda saat memilih. Najib juga tampak didampingi istrinya, Rosmah Mansor.
Alhamdulillah selesai mengundi. Saya bawa Bonda Tun Rahah sekali buang undi tadi, walau dalam kerusi roda Bonda tetap semangat tunaikan kewajiban pada negara #PRU14 #HebatkanNegaraku pic.twitter.com/7hv5ZNEUgX
— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) May 9, 2018
Mahathir Mohamad yang memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan, menggunakan hak suaranya di Alor Setar, Kedah. Mahathir terus menebar senyum saat tiba di tempat pemungutan suara (TPS) di Titi Gajah, Kedah.
Mantan PM Malaysia yang pernah berkuasa selama 22 tahun ini, mencalonkan diri mewakili wilayah Langkawi dalam pemilu ke-14 ini. Namun dia tidak memilih di dapil itu.
Usai memantau jalannya pemungutan suara di Langkawi, Mahathir terbang ke Kedah untuk memilih di sana.
![]() |
Pemimpin oposisi Malaysia, Mahathir Mohamad (92), memantau jalannya pemungutan suara di Pulau Langkawi, yang menjadi daerah pemilihannya. Dengan tenang, Mahathir mengamati prosedur pemungutan suara di TPS Kuala Teriang, pada Rabu (9/5) pagi waktu setempat.
Dalam pemilu ini, Mahathir kembali mencalonkan diri sebagai anggota parlemen mewakili Langkawi. Namun dia tidak akan memilih di wilayah itu, melainkan terbang ke Titi Gajah, Kedah, untuk menggunakan hak suara di sana.
Mahathir yang memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan ini menghadapi dua kandidat lainnya di Langkawi, yakni Nawawi bin Ahmad dari koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa dan Zubir bin Ahmad dari Parti Islam se-Malaysia (PAS).
Mahathir maju sebagai kandidat independen setelah partainya, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), dibubarkan otoritas Malaysia sebelum pengumuman jadwal pemilu beberapa bulan lalu.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, telah menggunakan hak suaranya di Pekan, Pahang. Najib tampak memamerkan jari telunjuk kirinya yang telah dicelupkan ke tinta, usai memilih.
![]() |
Dalam pemilu ini, Najib bertarung untuk mempertahankan kursi Dewan Rakyat untuk wilayah Pekan. Najib telah menduduki kursi Dewan Rakyat untuk wilayah Pekan sejak tahun 1976.
Alhamdulillah selesai mengundi. #PRU14 #HidupRakyat #HebatkanNegaraku pic.twitter.com/G7WwGaP2Fk
— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) May 9, 2018
Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi (65), telah menggunakan hak suaranya di Madrasah Manbail Ulum Sungai Nipah Darat, Rungkup. Ahmad Zahid tampak didampingi istri, Hamidah Khamis, dan putri sulungnya, Nurulhidayah Ahmad Zahid.
Dalam pemilu ke-14 ini, Ahmad Zahid maju sebagai kandidat anggota Dewan Rakyat dari koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin PM Najib. Dia mewakili daerah pemilihan Bagan Datuk untuk keenam kalinya.
Ahmad Zahid yang menggunakan hak suara pukul 08.01 waktu setempat ini, menjadi pemilih pertama di TPS tersebut.
![]() |
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengucapkan selamat memilih kepada rakyatnya. PM Najib menyerukan warga agar memilih yang terbaik untuk masa depan Malaysia.
Kepada semua rakyat Malaysia yang layak, selamat menunaikan kewajiban dan selamat mengundi saya ucapkan! Buatlah pilihan yang terbaik untuk masa depan negara, semoga terus hebat dan bertambah hebat Malaysia, Insya-Allah. #PRU14 #HidupRakyat #HebatkanNegaraku
— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) May 9, 2018
Sistem pemilu di Malaysia mengadopsi model parlementer Westminster, setelah mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1957. Pemerintahan Malaysia dipilih melalui sistem first-past-the-post (FPTP) atau simple majority.
Dengan sistem itu, setiap kandidat partai atau koalisi partai atau independen yang meraup suara mayoritas saat pemungutan suara, meskipun di bawah 50 persen dari total suara, akan memenangkan pemilu.
Antrean terpantau terjadi di sejumlah TPS di Malaysia pada Rabu (9/5) ini. Warga setempat mendatangi TPS-TPS untuk memilih pemerintahan yang akan memimpin mereka selama lima tahun ke depan.
![]() |
![]() |
![]() |
Pemilu Malaysia yang merupakan pemilu ke-14 ini digelar untuk menentukan pemerintahan yang akan memimpin Malaysia selama lima tahun ke depan. Setidaknya ada 222 kursi Dewan Rakyat (setara DPR) dan 505 kursi dewan daerah yang akan diperebutkan.
Total ada 2.333 kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilu kali ini. Para calon legislatif ini terdiri atas mereka yang mewakili berbagai partai politik juga mereka yang maju secara independen.
Setiap partai atau koalisi partai yang meraup suara terbanyak akan memiliki hak untuk menentukan pemerintahan. Setidaknya dibutuhkan 112 kursi Dewan Rakyat untuk mendominasi parlemen Malaysia dan membentuk pemerintahan.
Pemimpin koalisi partai yang memenangkan pemilu akan menjadi PM Malaysia untuk lima tahun ke depan.
Pemungutan suara dibuka pada Rabu (9/5) pagi pukul 08.00 waktu setempat dan akan ditutup pukul 17.00 waktu setempat.
Ada sekitar 8.253 tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan oleh pemerintah Malaysia. TPS dididirkan di berbagai lokasi seperti sekolah dan aula serbaguna.
Tercatat setidaknya 14.449.200 orang dari total 14.940.624 pemilih terdaftar akan menggunakan hak suaranya hari ini. Sisanya merupakan pemilih yang telah memilih lebih awal dan memilih melalui pos.
Warga Malaysia tampak berbondong-bondong mendatangi TPS di dekat tempat tinggal mereka.
![]() |
Koalisi Gagasan Sejahtera yang didominasi oleh Parti Islam se-Malaysia (PAS) mencalonkan Abdul Hadi Wang sebagai calon PM Malaysia dalam pemilu ini. PAS sebelumnya bergabung oposisi, namun memisahkan diri dan kali ini membentuk koalisi sendiri.
Meski diyakini tidak akan meraup suara mayoritas, koalisi yang dipimpin PAS ini dinilai berperan penting karena nantinya bisa memilih akan berkoalisi dengan pemenang pemilu di parlemen.
Koalisi Pakatan Harapan yang merupakan oposisi, terdiri atas empat partai politik, yakni Parti Tindakan Demokratik (DAP), Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim, Parti Amanah Negara (PAN) dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin Mahathir Mohamad.
Koalisi ini dibentuk 22 September 2015 lalu dengan Mahathir sebagai ketuanya. Koalisi ini sepakat memilih Mahathir sebagai calon PM dan Wan Azizah, istri Anwar, sebagai calon Wakil PM.
Koalisi Barisan Nasional atau BN terdiri atas 13 partai politik yang didominasi oleh United Malays National Organisation (UMNO). UMNO yang merupakan partai terbesar di Malaysia belum pernah kalah dalam pemilu sejak Malaysia mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1957 silam.
PM Najib yang memimpin koalisi Barisan Nasional yang kini berkuasa, berhadapan dengan dua koalisi partai lainnya, yakni Pakatan Harapan dan Gagasan sejahtera.