Seperti dilansir kantor berita Bernama, Rabu (9/5/2018), wanita bernama Rokiah Sulung ini jatuh pingsan pukul 08.20 waktu setempat. Saat itu, Rokiah sedang mengantre untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu ke-14 ini.
Rokiah dinyatakan telah meninggal dunia oleh seorang petugas medis yang ada di lokasi. Dia mengantre di TPS yang ada di SMK Pulau Serai, Dungun, Terengganu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mengantre, Rokiah ditemani oleh putri sulungnya, Nurzita Md Nur (36). Keduanya mengantre sejak pukul 08.00 waktu setempat, saat TPS dibuka. Nurzita menyebut ibundanya menderita tekanan darah tinggi.
"Ibu saya sedang mengantre di deretan Stream Two, sedangkan saya ada di deretan Stream Four. Orang-orang di antrean, memberitahu saya setelah dia ambruk, dan saya langsung berlari mendekatinya," tutur Nurzita.
"Ketika saya mendekatinya, dia masih sadarkan diri. Dia menghirup udara beberapa kali dan dinyatakan meninggal oleh petugas medis," imbuh Nurzita kepada wartawan setempat.
Dituturkan Nurzita bahwa ibundanya akan dimakamkan di pemakaman muslim Kampung Pulau Serai, setelah salat Asar.
Kepala Kepolisian Distrik Dungun, Inspektur Baharudin Abdullah, mengonfirmasi insiden ini saat dihubungi Bernama.
Rokiah merupakan satu dari dua orang yang dilaporkan meninggal saat mengantre. Satu orang lainnya merupakan seorang kakek bernama Lor Voon Chor (78) yang jatuh pingsan dan meninggal saat menunggu dalam antrean. Keluarga menyebut Lor menderita gangguan jantung dan paru-paru, juga diabetes.
Seperti apa pemilu di Malaysia? Tonton videonya:
(nvc/ita)