"Tahun 2016, tangkapan nelayan di Prigi anjlok. Padahal potensi di kawasan tersebut sangat besar. Bagaimana cara Mas Emil mengatasi hal tersebut?" tanya Puti dalam debat kedua di Gedung Dyandra Convention Center, Jl Basuki Rahmat Surabaya, Selasa (8/5/2018) malam.
Emil berdiri dari kursinya. Ia tak langsung menjawab, tapi lebih tersenyum.
"Mbak Puti, kita sedang bicara Jatim. Harusnya kita fokus Jatim," kata Bupati Trenggalek nonaktif ini.
"Mbak Puti pernah ke Banyuwangi, Jember, tangkapan ikan di selatan memang turun. Sampai-sampai impor untuk kebutuhan produksi sarden. Nah, nelayan jelas tidak bisa menggunakan peralatan lebih bagus. Misalnya kapal di atas 200 GT (gross ton). Itu kewenangan di provinsi," tambah Emil.
Saat diminta memberi tanggapan atas jawaban Emil, Puti mengulik soal iklim yang dituding sebagai penyebab anjloknya tangkapan ikan di Prigi. Puti meminta komitmen Emil soal keberpihakan ke nelayan.
Emil kembali tersenyum. Dia mengulang jawaban bahwa anjloknya tangkapan ikan tak hanya di Prigi Trenggalek. "Sekali saya katakan, ada 2 konsep, yakni kapal yang digunakan (nelayan) harus besar dan itu kewenangan provinsi. Kedua di tingkat nelayan ada konsep paceklik. dimana2 ada. Nah, yang penting adalah bagaimana memberi income ke nelayan dalam kondisi itu," papar Emil yang dalam debat berpenampilan resmi: berjas hitam dan berdasi.
Dalam debat perdana pada Selasa (10/4), Puti dan Emil juga sempat berdebat soal Trenggalek. Bedanya, saat itu fokusnya bukan nelayan, tapi balita yang ditengarai mengalami gizi buruk. Keduanya bahkan beradu data dan argumen. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini