Ardiyansyah (10), nama bocah itu. Ia berasal dari Dusun Kedung, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring. Ardi, panggilan Ardiyansyah, merelakan dirinya tidak bersekolah untuk merawat ibunya bernama Fitri Wulandari yang tergolek di tempat tidur karena lumpuh semenjak lima tahun lalu.
"Saya tidak tega meninggalkan ibu sendirian di rumah, karena ibu tidak bisa ambil makan dan minum sendiri. Ibu lumpuh," kata Ardi lirih.
Ardi merupakan siswa kelas 5 SDN Kandangrejo, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring. Satu semester terakhir, ia tak masuk karena menjaga ibunya. Tiap pagi dan sore, Ardi menyuapi makan ibunya. "Dulunya saya sempat bersekolah dan setiap jam istirahat sekolah, saya pulang sebentar untuk memberi makan ibu," kata Ardi.
![]() |
"Saya tidak mampu untuk membawa istri saya ke rumah sakit untuk berobat, karena sudah tidak memiliki biaya. Sejumlah kambing sebelumnya sudah saya jual untuk berobat, tapi hingga saat ini belum ada perubahan" jelas Puryanto.
Menurut Puryanto, penghasilan buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan makan keluarga mengingat tidak setiap hari pekerjaan tersebut ada. "Kadang beberapa hari terpaksa nganggur karena memang tidak ada warga yang membutuhkan buruh tani" terang Puryanto yang menyebutkan istrinya mengalami lumpuh semenjak lima tahun lalu.
Puryanto mengatakan, sebenarnya ia memiliki 2 orang anak. Satu anaknya tersebut kini diasuh oleh kerabatnya yang masih tinggal satu desa dengan Puryanto. Puryanto juga mengaku bingung, setiap harinya ia harus menjadi buruh tani dengan bayaran yang tidak seberapa, sementara sang anak harus menunggui ibunya. "Pernah saya bawa ke rumah sakit dan kemudian dirujuk ke RS di Lamongan, tapi saya tak ada biaya," tutur Puryanto.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini