"Sebetulnya itu bukan perintah dari calon wakil gubernur, itu hanya akal-akalan saya saja. Pokoknya tahu-tahu seperti ada yang membisiki dan memerintahkan untuk melakukan itu," kata pelaku kepada wartawan di Mapolres Trenggalek, Rabu (11/4/2018).
Seks menyimpang yang dialami terjadi sejak menduda 35 tahun lalu. Namun aksi penipuan itu dilakuka sejak tahun 2014 lalu. Dengan sasaran korban adalah PNS, pejabat, TNI dan polisi.
SS mengaku nekat melakukan penipuan melalui telepon dan pesan pendek karena hasrat seksual yang menyimpang. SS mendapatkan nomor telepon kantor pribadi korbannya melalui 108.
"Saya tidak setiap hari menelepon, hanya pada saat dorongan (seksual) itu muncul saja," jelas SS.
Hasrat tersebut baru tersalurkan setelah tersanga menipu korbannya untuk melakukan ritual menyimpang.
"Yang penting saya sudah memerintahkan untuk ritual itu saya sudah puas," ujar SS kepada wartawan.
Dia menambahkan, aksi yang dilakukan sejak tahun 2014 tersebut telah memakan korban lebih dari 100 orang.
(fat/fat)