"Tentu serangan terhadap warga sipil yang tak berdaya itu tak bisa dibenarkan. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kerja Sama Islam harus mengambil langkah tegas terhadap hal ini. Jangan sampai korban dari masyarakat sipil terus berjatuhan," kata Taufik kepada wartawan, Senin (9/4/2018).
Waketum PAN ini pun berharap konflik di Suriah segera berakhir. Taufik juga meminta pihak-pihak yang menggunakan serangan kimia untuk bertanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunitas internasional harus meningkatkan langkah-langkah untuk melindungi warga sipil Suriah," tegasnya.
Seperti diketahui, serangan yang diduga dilakukan rezim Presiden Bashar al-Assad tersebut menewaskan lebih dari 70 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Serangan tersebut terjadi pada Sabtu (7/4) di Douma, Ghouta Timur, Suriah.
Uni Eropa menyatakan bukti-bukti di Douma menunjukkan bahwa rezim Assad bertanggung jawab atas serangan kimia di daerah kantong pemberontak tersebut. OKI pun juga sudah mengutuk serangan tersebut.
"Saya mengutuk serangan-serangan Bashar al-Assad terhadap warga sipil yang tak berdaya," tegas Sekjen OKI Yousef bin Ahmed al-Othaimeen, seperti dilansir media Turki, Anadolu Agency, Senin (9/4).
Pemerintah Suriah telah membantah tuduhan yang dilontarkan kepada mereka.
Organisasi White Helmets mengatakan gas klorin beracun telah digunakan pada Sabtu (7/4) malam waktu setempat. Dalam pernyataan bersama dengan Syrian American Medical Society, White Helmets menyatakan lebih dari 500 orang dibawa ke pusat-pusat medis 'dengan gejala-gejala yang mengindikasikan paparan zat kimia'.
Prancis pun merespons dengan meminta sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin (9/4) ini. Sebelumnya, Prancis berulang kali mengatakan bukti penggunaan senjata kimia di Suriah bisa memicu aksi militer segera. (elz/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini