Puisi 'Ibu Indonesia' ramai dibahas sejak dibacakan Sukmawati di acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya' dalam acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2018. Berbagai kalangan bereaksi, termasuk netizen di media sosial (medsos).
Banyak pihak yang menyayangkan puisi tersebut, salah satunya Persaudaraan Alumni 212. Mereka menilai puisi 'Ibu Indonesia' telah melecehkan agama Islam karena membandingkan syariat Islam, cadar, dan suara azan dengan hal duniawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena jadi polemik, Sukmawati angkat bicara. Dia berkata apa yang disampaikannya lewat puisi itu adalah pendapat pribadi sebagai budayawan. Menurutnya, tidak ada isu SARA sama sekali dalam puisi tersebut. Karena itu, tidak ada permintaan maaf darinya.
Penjelasan Sukmawati itu tak membuat polemik mereda. Bahkan makin banyak pihak yang memintanya segera memohon maaf, antara lain tokoh agama, anggota dan pimpinan DPR, dan tokoh-tokoh partai politik.
Tidak sampai di situ. Sejumlah pihak melaporkan Sukmawati ke polisi. Mereka adalah seorang pengacara bernama Denny Andrian Kusdayat, Ketua DPP Partai Hanura Amron Asyhari,Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII), dan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Nama terakhir ini bahkan menegaskan akan melakukan demo.
Para pihak yang melaporkan Sukmawati ini berharap polisi melakukan proses hukum. Mereka menyebut Sukmawati telah menista agama Islam, kasus sama yang membuat eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara selama 2 tahun.
Singkat cerita, Sukmawati pun akhirnya tampil lagi ke publik lewat jumpa pers pada Rabu (4/4). Dia didampingi sejumlah pihak, termasuk Halida Nuriah Hatta, putri bungsu Bung Hatta. Halida ikut hadir memberikan dukungan moral.
![]() |
Dalam jumpa pers singkat itu, Sukmawati menyatakan puisi 'Ibu Indonesia' semata-mata pandangannya sebagai seniman dan budayawati. Dia menyebut puisinya murni merupakan karya sastra Indonesia.
Sukmawati menyatakan tidak ada niat menghina umat Islam Indonesia lewat puisi 'Ibu Indonesia'. Dia mengaku sebagai seorang muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislamannya.
"Namun dengan karya sastra dari puisi 'Ibu Indonesia' ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan, baik pro dan kontra, khususnya di kalangan umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia, khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi 'Ibu Indonesia'...," ujarnya sambil menangis.
Baca juga: Ikhtiar Sukmawati Akhiri Kontroversi Puisi |
Putri proklamator ini tidak banyak bicara seusai jumpa pers sebelum akhirnya pergi meninggalkan lokasi. Dia juga menolak berkomentar saat ditanya soal pihak-pihak yang melaporkannya ke polisi.
Tidak sampai di situ, keesokan harinya Sukmawati bahkan mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan klarifikasi terkait puisi 'Ibu Indonesia'. Dia terlihat mencium tangan Ketua Umum MUI KH Ma'aruf Amin sebanyak dua kali. Semua itu dia lakukan sebagai ikhtiar untuk mendapatkan maaf atas puisinya, 'Ibu Indonesia', yang menuai kontroversi.
![]() |
Seusai permintaan maaf itu, ajakan supaya masyarakat memaafkan Sukmawati bermunculan. Segelintir di antaranya dari KH Ma'ruf Amin, Din Syamsuddin, bahkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Mereka meminta umat Islam memaafkan Sukmawati karena dinilai tulus meminta maaf. Proses hukum pun diminta tidak usah diteruskan, apalagi Sukmawati juga berjanji akan lebih mempelajari agama Islam.
Meski begitu, ternyata sejumlah pihak yang melaporkan Sukmawati bergeming. Mereka mengaku telah memaafkan Sukmawati, tapi menurut mereka proses hukum harus tetap berjalan.
Salah satu pihak tersebut adalah PA 212. Mereka bahkan membuktikan ucapan dengan tetap melakukan demonstrasi hari ini di Bareskrim Polri, Jumat (6/4). Sejumlah demo juga berlangsung di wilayah lain, termasuk di Solo, Semarang, dan Tegal.
PA 212 mendesak Polri segera memeriksa Sukmawati. Mereka menegaskan akan terus mengawal kasus ini.
Lantas, apa jawaban Polri?
Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Panca Putra meminta PA 212 bersabar. Dia menegaskan Polri sedang bekerja.
"Ini laporannya baru dua hari ini saja. Itu kami baru kerja ini. Sabar, nanti kami akan lihat, tapi kami akan mintai keterangan," kata Kombes Panca kepada wartawan.
Kombes Panca mengatakan total ada 11 pelaporan dugaan penodaan agama terhadap Sukmawati. Pihaknya saat ini sedang bekerja, termasuk memeriksa pelapor dan saksi-saksi. (hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini