Ikhtiar Sukmawati Akhiri Kontroversi Puisi

Ikhtiar Sukmawati Akhiri Kontroversi Puisi

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 05 Apr 2018 20:14 WIB
Sukmawati mencium tangan Ma'aruf Amin (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Sukmawati Soekarnoputri menangis saat minta maaf hingga mencium tangan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin. Semua itu dia lakukan sebagai ikhtiar untuk mendapatkan maaf atas puisinya 'Ibu Indonesia' yang menuai kontroversi.

Dalam jumpa pers Rabu (4/4) kemarin, Sukmawati menjelaskan 'Ibu Indonesia' adalah pandangan pribadinya sebagai seniman dan budayawati. Puisi itu murni karya sastra. Sukmawati juga tak kuasa menahan air matanya ketika meminta maaf karena puisinya dianggap melukai umat Islam.

"Namun dengan karya sastra dari puisi 'Ibu Indonesia' ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan baik pro dan kontra khususnya di kalangan umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya (Sukmawati menangis-red) mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi 'Ibu Indonesia'," kata Sukmawati saat konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat menyampaikan permintaan maaf itu, Sukmawati menangis dan suaranya terdengar sesenggukan. Dia bicara setelah ramai protes terhadap puisi 'Ibu Indonesia' yang dia bacakan pada acara Indonesia Fashion Week 2018 pekan lalu. Bagian puisi yang menyinggung mengenai azan dan cadar dianggap menghina umat Islam.

Setelah minta maaf, hari ini dia mengunjungi Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan klarifikasi terkait puisi 'Ibu Indonesia'. Bahkan, Sukmawati terlihat mencium tangan Ketua MUI Ma'aruf Amin sebanyak dua kali.


Sukmawati ditemui oleh Ketua MUI Ma'aruf Amin, Waketum MUI Zainut Tauhid, dan sejumlah petinggi MUI di lantai 2 Kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat. Pertemuan itu digelar tertutup dan berlangsung sekitar satu jam.

Usai pertemuan, Ma'aruf menjelaskan telah mendengarkan dengan seksama keterangan Sukmawati dan menyimpulkan tak ada niat untuk menghina Islam. Ma'aruf menambahkan puisi itu merupakan buah pikiran seorang seniman yang diekspresikan secara bebas. Sehingga tidak memikirkan akibat yang terjadi. Dia juga memaklumi perbuatan Sukmawati, dan meminta umat Islam untuk menerima permohonan maaf itu.
Sukmawati saat jumpa pers di Cikini, Rabu (4/4)Sukmawati saat jumpa pers di Cikini, Rabu (4/4) Foto: Ismail/detikHOT

Ma'aruf juga mengimbau agar masyarakat tak melakukan aksi terkait puisi tersebut. Alasannya, Sukmawati Soekarnoputri sudah menyampaikan permohonan maaf atas kontroversi puisinya.

"(Sukmawati) memang tidak ada niatan menghina dan menodai agama Islam karena itu kami bisa memaklumi dan menyampaikan permohonan maaf beliau. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bisa menerima permohonan maaf beliau, tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan," kata Ma'ruf di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).


Ma'aruf berharap keutuhan masyarakat bisa terjaga. Dia juga mengajak umat Islam untuk memaafkan putri Soekarno itu.

"Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bisa menerima permohonan maaf beliau. Karena beliau ini seorang muslimah, kita bangun kembali ukhuwa islamiah dan bersama bangsa membangun wahdaniah itu harapan kami MUI," kata Ma'ruf.

Dalam jumpa pers itu, Sukmawati tak bersuara. Dia hanya tersenyum sambil menyimak keterangan dari Ma'aruf Amin. Sukmawati terlihat dua kali mencium tangan Ma'aruf yakni ketika dia dan rombongan pejabat MUI memasuki ruangan jumpa pers, dan terakhir sesaat setelah jumpa pers selesai.
(ams/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads