"Yang saya tahu, hal-hal yang saya lakukan ibadah umrah itu posting dua kali sehari. Saya tidak tahu tujuan untuk apa posting itu. Yang saya tahu, saya ingin ibadah khusyuk," ujar Syahrini saat bersaksi dalam sidang lanjutan bos First Travel di Pengadilan Negeri Depok, Jl Boulevard, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (2/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada endorse-meng-endorse, itu murni kerja sama di antara kita. Perlu saya jelaskan, kalau endorse itu satu kali posting Rp 150 juta kalau di...," kata Syahrini tak menyelesaikan kalimatnya.
Posting-an di Instagram Syahrini ini diatur dalam lembar MoU soal perjalanan umrah VVIP plus. Tapi Syahrini mengaku kerja sama dengan First Travel diurus adiknya.
Saat ditanya jaksa perihal keuntungan yang diterima First Travel dari posting-an di Instagram, Syahrini menyebut agen perjalanan umrah itu dapat banyak keuntungan.
"Keuntungan First Travel banyak sekali. Kalau saya hitung, sekali (saya) posting saja, mereka harus bayar lebih dari Rp 1 miliar," sebut Syahrini.
Syahrini mengaku membayar Rp 167 juta untuk umrah bersama 12 anggota keluarga dengan jadwal keberangkatan 26 Maret 2016. Namun Syahrini lewat MoU itu mendapat fasilitas umrah VVIP
"Tiket saya bayar, kan. Cuma saya bayar perjalanan umrah reguler (dapat VVIP), tapi dengan syarat saya harus posting, Pak," ujar Syahrini.
Fasilitas umrah VVIP yang diterima Syahrini adalah akomodasi dan transportasi. Syahrini mengaku menjalani ibadah umrah 12 hari.
"Sama saja sih, Pak, penjemputan bus eksklusif, hotel nyaman, itu saja yang saya nikmati," tutur Syahrini.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini