"Ya kami tidak berharap banyak, tapi setidaknya ada uang ganti rugi atau uang lelah sudah menemukan fosil," jelas Sarno kepada detikcom di kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Desa Rejuno Kecamatan Karangjati, Kamis (29/3/2018).
Meski tidak menyebutkan nilai tertentu, Sarno mengungkapkan, selain uang lelah, saat ini kondisi sebagian tanaman kacang tanahnya rusak terinjak-injak oleh pengunjung.
Dari pantauan detikcom, sejak ditemukannya fosil gajah purba atau Stegodon tersebut, banyak warga yang penasaran dan mendatangi lokasi ditemukannya fosil berusia jutaan tahun itu.
![]() |
"Kemarin kan banyak yang datang untuk melihat lokasi temuan tulang, di lahan Perhutani yang saya garap. Sebagian tanaman kacang baru berumur 2 mingguan rusak," terang Sarno.
Sejak Rabu (28/3/2018), warga dan pelajar antusias melihat fosil gajah purba tersebut di kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno. Mereka juga dipersilakan melihat langsung lokasi penemuan fosil yang berada di area lahan Perhutani yang ditanami sengon dan kacang tanah.
Menanggapi hal ini, Kepala BKPH Rejuno Budi Sulaksana mengatakan harapan petani tersebut dianggapnya sangat wajar.
"Ya menurut saya wajar. Mungkin bisa ada perhatian dari Pemkab Ngawi. Kalau saya tidak bisa memutuskan biar nanti kebijakan seperti apa sajalah," terang Budi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini