"Nanti setelah pemilu serentak, itu merupakan momentum yang terbaik untuk Jokowi. Pak JK sebagai satu kesatuan pemimpin nasional bersama para ketum partai untuk membicarakan hal yang terbaik bagi bangsa dan negara," ujar Hasto seusai pertemuan di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Hasto memang baru saja bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus serta kader Golkar lain. Dalam pertemuan itu, kedua partai membahas pilpres dan pilkada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hasto, sosok cawapres harus mempunyai persepsi yang sama dengan Jokowi sebagai capres yang diusung PDIP dan Golkar. Oleh sebab itu, saat ini sosok cawapres sedang dibahas oleh partai yang mendukung Jokowi.
"Kami memahami bahwa siapa pun yang menjadi cawapres adalah sosok yang merupakan kesatupaduan antara Pak Jokowi sebagai capres, sebagai aktor utama yang kami usung. Ini merupakan ruang lingkup dari para ketum partai yang mengusung Pak Jokowi," ucap Hasto.
Meski begitu, dia mengatakan sosok cawapres bagi Jokowi haruslah yang bisa diterima oleh rakyat dan bisa menjadi pemimpin negara. Saat ini, kata Hasto, PDIP sedang fokus memenangkan calon kepala daerah di pilkada serentak.
"Sehingga konsentrasi kami kali ini adalah bagaimana pilkada dapat dijalankan sebagai bagian dari kegembiraan politik, sebagai bagian dari prinsip kedaulatan rakyat yang dapat diaktualisasikan dengan sebaik-baiknya di dalam mencari pemimpin. Maka demikian halnya terkait dengan cawapres pun yang kami cari adalah sosok untuk rakyat, sosok pemimpin untuk bangsa dan negara," tutupnya.
(fai/elz)