Kriteria Cawapres Jokowi, PPP Sorongkan '5 Syarat dan 1 Hati'

Kriteria Cawapres Jokowi, PPP Sorongkan '5 Syarat dan 1 Hati'

Ahmad Toriq - detikNews
Senin, 12 Mar 2018 14:13 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta - PPP membuat kajian kriteria cawapres Jokowi. Hasil kajian itu dirangkum dalam poin-poin kriteria cawapres yang dilabeli nama '5 syarat dan 1 hati'.

'5 Syarat dan 1 hati' cawapres Jokowi ini disorongkan berdasarkan analisa kebutuhan di Pilpres 2019. Berikut '5 syarat dan 1 hati' kriteria cawapres Jokowi seperti yang disampaikan Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy), Senin (12/3/2018):


Soal cawapres, pandangan PPP didasarkan pada analisa kebutuhan (need assessment) Pak Jokowi. Ke depan, dalam pandangan kami beliau memerlukan figur sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jokowi butuh figur yang mampu mengawal narasi besar NKRI yang dibangun atas nasionalisme dan agama, di mana hubungan agama dan kekuasaan berjalan seiring dan seimbang. Sejak Bung Karno-Bung Hatta, kepemimpinan nasional selalu merefleksikan 2 narasi besar ini. Di era reformasi, ada Gus Dur-Mega, Mega-Hamzah, SBY-JK, dan Jokowi-JK. Itu menunjukkan bahwa dwi tunggal narasi ini tak terpisahkan.

2. Jokowi butuh figur agamis yang mampu mengurangi ujaran kebencian bernuansa SARA, karena lawan-lawan politiknya masih selalu melabeli Pak Jokowi dengan merek "anti Islam, pro komunis dan pro-RRC". Figur se-agamis apapun memang tidak akan serta-merta menghilangkan ujaran kebencian, tapi setidaknya kalau figurnya agamis, akan mengurangi. Syaratnya satu: bahwa figur pendamping beliau tersebut memang memiliki nuansa agamis yang asli dan kuat. Jangan figur non-agamis yang diagamiskan.

3. Jokowi perlu figur yang memahami kaum milenial. Mengingat 39% pemilih pada 2019 berusia di bawah 40 tahun. Cawapres dari kalangan muda menjadi sangat diperlukan karena mereka memiliki selera, gimmick dan gaya komunikasi yang berbeda dengan generasi baby boomers.


4. Jokowi perlu figur yang memiliki pengalaman dan kompetensi intelektual menghadapi disrupsi ekonomi, transformasi digital dan persaingan di era Revolusi Industri 4.0. Figur populis belaka namun nirkapasitas akan menjadi persoalan jika nantinya terpilih. Maka pengalaman intelektual mengelola jabatan publik baik di eksekutif atau legislatif menjadi perlu.

5. Jokowi perlu figur yang dapat memberi sumbangan elektabilitas. Meskipun hal terakhir ini tidak mutlak, mengingat, pertama elektabilitas Pak Jokowi yang sudah cukup tinggi. Dan kedua, mesin partai-partai pengusung yang cukup banyak meniscayakan pergerakan lapangan lebih leluasa.

Di atas segala kebutuhan tersebut, yang terpenting adalah Pak Jokowi mesti diwakili orang yang secara chemistry beliau merasa nyaman dan bisa mengikuti irama kerja beliau. Nah, yang terakhir ini sudah soal nasib. Karena bisa diterima atau tidak adalah soal hati. Betapapun ia memenuhi kriteria, kalau Pak Jokowi nggak sehati, bagaimana bisa mendampingi?

Maka saya sebut, dalam pandangan PPP, ada 5 syarat dan 1 hati. (tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads