Kecam Pemancungan TKI, Melanie Subono Ikut Demo di Kedubes Saudi

Kecam Pemancungan TKI, Melanie Subono Ikut Demo di Kedubes Saudi

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Selasa, 20 Mar 2018 13:03 WIB
Foto: Melanie Subonoi demo di Kedubes Saudi (Sams-detikcom)
Jakarta - Penyanyi dan presenter TV Melanie Subono ikut berdemonstrasi di depan Kedubes Arab Saudi. Aktifis Migrant Care ini ikut menyuarakan sikapnya yang memprotes eksekusi hukuman pancung terhadap Muhammad Zaini Misrin Arsyad (53) TKI yang berada di Arab Saudi.

"Saya memang aktifis Migrant Care untuk buruh migran Indonesia sudah 6 tahun. Saya sebagai manusia, saya juga pekerja, saya sebagai seorang aktifis HAM apalagi saya adalah duta untuk anti perbudakan, untuk buruh migran segala macam saya melihat ini adalah langkah yang sangat salah dan ini bukan pertama kalinya (kasus hukuman mati TKI diluar negeri)," kata Melanie Subono di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk RI di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (20/3/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanie mengatakan sudah banyak hal buruk yang terjadi dan dialami para TKI. Ia mengatakan seharusnya pemerintah melindungi para TKI yang bekerja di luar negeri serta menjamin keselamatannya.

"Dan gue selalu mempertanyakan pekerjaan Kedutaan Besar RI (KBRI), Komjen dan segala macam kita di negara-negara lain. Hari ini kita bisa ada keributan seperti ini dan media datang memang dengar dari pemerintah? Kalau Migrant Care tidak teriak apa ada yang tahu saudara kita loh dibunuh satu," ujar Melanie.



Anak dari Andrie Subono ini juga mengatakan tidak ada yang berhak mencabut nyawa seseorang. Menurutnya Indonesia kurang tepat jika hukuman mati diterapkan.

"Pilih, carilah suatu formula dimana rakyat lu itu mintanya nggak neko-neko kok, bukan minta, mereka mau kerja untuk makan. Kasihlah perlindungan hukum, lakukan aja sesuai UU yang dibikin sendiri," ujar Melanie.

Dalam kasus Zaini Misrin, Melanie menilai Misrin tidak mendapat penerjemah yang baik. Tidak adanya penerjemah yang baik menurutnya menjadi faktor hukuman mati yang ditetapkan kepada Misrin.

"Kita aja yang satu bahasa masuk ke pengadilan kita bingung mau bahas hukum, gimana mereka dinegara lain. Sekarang yang gue tahu dia dalam kasus yang satu ini dia tidak mendapat penerjemah yang benar, seperti pemerintah tahunya terlanbat ya terus ini warga apa bukan?. Mendingan pulangin aja," kata Melanie.

[Gambas:Video 20detik]

(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads