Shelma dipasang cincin oleh David saat berjalan-jalan di salah satu mal di Jalan Pajajaran, Bandung pada Senin (19/3) lalu. Saat itu David tiba-tiba mendatangi Shelma. Ia meminta Shelma menunjukkan jari manisnya untuk dipasangkan cincin.
"Putri saya sampai tiga hari masih trauma enggak mau keluar," kata ayah korban Rickie Ferdinansyah (48) di Mapolrestabes Bandung, Senin (19/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Trauma Shelma beralasan. Pasalnya usai dipasangkan cincin oleh David, jari manis lengan kirinya luka. Ukuran cincinnya lebih kecil dibanding jarinya sehingga tidak bisa dibuka. Ia harus mendatangi tiga rumah sakit untuk membukanya. Bahkan salahsatu rumah sakit menyatakan jarinya terancam diamputasi karena cincinnya tak bisa dibuka.
Beruntung, cincinnya berhasil dilepaskan oleh dokter rumah sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggunakan alat seperti tang.
"Tapi kemarin sudah mulai berani di sekitaran rumah. Nah hari ini sudah mulai normal. Dia ke kampus ditemani sama teman-temannya," kata Rickie.
Kendati demikian, Rickie mengatakan masih ada bekas luka di jemari manis anaknya. "Ada sobek sedikit di dalamnya," kata dia.
David sendiri ditangkap tak lama setelah aksinya dilakukan. Bahkan Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo memimpin langsung proses penangkapan.
Keluarga korban juga mengapresiasi langkah cepat Polrestabes Bandung dalam mengungkap dan menangkap pelaku.
"Alhamdulilah berkat kinerja Polrestabes Bandung dalam waktu cepat enam jam, bisa ditangkap. Kami keluarga mengucapkan terima kasih," kata Rickie.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini